SSS: Melahirkan di Swedia

Setelah sebelumnya gue bercerita tentang serba serbi menjadi bumil di Swedia, kali ini gue akan membagi sedikit serba-serbi melahirkan di sini. Tapi sebelumnya gue mau menjelaskan sedikit kalau informasi di posting ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi dan regulasi yang berlaku juga mungkin hanya valid di kota tempat tinggal gue sekarang. Bisa aja beda kota, aturan mainnya juga beda lagi. Tapi overall sih gue rasa kurang lebih sama lah yaa..

Tentang RS Tempat Melahirkan

Disini mencari tempat melahirkan gampang. Ga seperti di Indo dimana kayaknya calon ortu musti survey belasan RS untuk tempat bersalin nanti, disini mah tiap kota rumah sakitnya cuma semata wayang (kecuali di kota besar seperti Stockholm atau Göteborg mungkin lebih banyak jumlahnya). Jadi ya dari awal juga udah tau pasti lahirannya bakal di RS mana.

Untuk proses pendaftaran sebelum proses persalinan juga ga susah. Tinggal datang ke rumah sakit, masuk ruang perawatan, kasih personnummer (nomor penduduk) dan setelahnya kita otomatis tercatat masuk sebagai pasien di sana.

Tentang Proses Persalinan

Sebelum datang ke RS untuk melahirkan, kita selalu disarankan untuk telfon ke nomor khusus dan memberikan info tentang kondisi terakhir kita. Apakah udah sering mules-mules, air ketuban udah pecah atau belum, dll. Kalau kiranya udah dianggap siap untuk melahirkan, baru akan diberi lampu hijau oleh suster yang menjawab untuk datang ke RS. Misalnya kita nekat tetep kekeuh mau datang tanpa nelpon dan ternyata dilihat masih belum ada tanda-tanda mau melahirkan, ada kemungkinan besar disuruh pulang lagi sama susternya.

Untuk proses bersalinnya itu sendiri setau gue disini sebisa mungkin diusahakan untuk lahiran normal. Jadi selama belum ada problem yang mungkin membahayakan ibu atau bayinya pastilah kita akan digiring untuk lahiran normal aja. Tentunya bisa sih kalau kita mau c-section. Tapi itu harus benar-benar maksaaaaaaaaaaaa banget dan (biasanya) harus disertai alasan medis.

Oh iya… Dalam proses persalinan normal tanpa masalah medis kita akan dibantu oleh suster dan bidan aja. Dokter baru akan datang jika diperlukan tes-tes tertentu. Setelah anak lahir baru datang dokter anak untuk melihat kondisi sang bayi. Di hari yang sama pula, si anak kecil langsung mendapatkan personnummer-nya dan semua urusan administrasi sementara waktu menggunakan nomor tersebut sampai anak diberi nama.

Jika kita melahirkan normal dan kondisi ibu+bayinya sehat, kita bisa memilih untuk langsung pulang hari itu juga, ga perlu menginap di RS. Walaupun tentunya disarankan untuk menginap di RS setidaknya 2-3 hari. Terutama untuk ortu yang baru mempunyai anak pertama. Karena selain ga perlu balik lagi ke RS untuk pemeriksaan rutin pertama sang bayi, sang ibu pun selama di RS diajarkan bagaimana caranya menyusui sang bayi, ganti popok, dll. Oleh karena itu banyak rumah sakit di Swedia (terutama di kota besar seperti Malmö misalnya) menyediakan “hotel” dimana sang ibu & pasangan bisa menginap.

Tentang Biaya & Kamar

Biaya melahirkan di Swedia? Gratis! Baik untuk ruangan melahirkan, konsultasi dokter, obat penghilang rasa sakit, operasi c-section, dll. Semua dibayar menggunakan uang pajak. Kita baru membayar biaya kamar inapnya aja selama kita tinggal di RS.

Kalau di Indo kita bisa memilih jenis kamar sesuai dengan fasilitasnya, lain halnya dengan di Swedia. Kamar inap untuk ibu melahirkan di RS Swedia kebanyakan hanya 1 kelas aja alias semua sama rata. Paling bedanya ada ruangan yang untuk 1 orang pasien dan 2 orang pasien. Fasilitasnya pun bener-bener basic banget. Untuk kamar yang hanya diisi 1 orang pasangan bisa menginap bersama dengan menggunakan extra bed yang menempel di dinding kamar. Tempat mengganti popok bayi pun ada di dalam kamar. Sementara itu untuk kamar yang untuk 2 orang pasien, pasangan tidak bisa menginap dan tempat ganti popok bayi ada di luar ruangan. Kamar mandinya juga sharing.

Biaya menginap di RS untuk sang ibu hanya 100 SEK (± Rp. 170.000,-)/hari sudah termasuk makan pagi-malam. Sementara untuk pasangan yang menemani harus membayar 250 SEK (± Rp. 430rb-an)/hari, juga udah termasuk makan.

Jenis kamar yang lain adalah family room yang berada di bagian Neonatal. Kamar ini fasilitasnya lebih banyak (kamar mandi di dalam, tempat tidur yang besar, dan ada TV-nya) hanya diberikan kepada keluarga yang bayi-nya prematur atau memiliki masalah kesehatan yang lain. Untuk menginap di kamar ini bebas biaya aka gratis. Baik ibu atau pasangan yang menemani ga perlu bayar apa-apa selama tinggal disana namun untuk makanan harus bawa sendiri dari rumah. RS hanya menyediakan pantry dengan lemari es dan microwave untuk menyimpang & manasin makanan. Yah kalo yang lainnya udah gratis mah urusan makan cincai lah yaaa.

RS-01

family room

Biaya kamar ga dibayar di RS-nya sewaktu kita pulang melainkan tunggu beberapa minggu setelah kita pulang baru akan datang tagihan dimana kita tinggal transfer aja ke nomor yang ditunjuk disana. Simpel dan nyaman banget.

Tentang Nama

Dalam memberi nama sang anak, kita sebagai ortu diberi waktu 3 bulan sejak sang anak lahir untuk mendaftarkan nama anak ke kantor pajak. Caranya hanya dengan mengisi formulir yang  otomatis dikirim ke rumah beberapa hari setelah tanggal lahir anak.  Btw, di Swedia kita ga bisa asal-asalan kasih nama ke anak loh. Kantor pajak berhak menolak permohonan nama untuk anak kita jika dinilai namanya terlalu mengada-ngada.

Tentang Cuti & Tunjangan

Naaaaah… bagian ini nih yang paling seru. Soalnya urusannya sama duit dan hari libur. Hahahaha..

Basically ortu yang baru memiliki anak berhak mendapatkan cuti (yang tetap dibayar) selama 480 hari/anak. Dari 480 hari tersebut masing-masing ortu mempunyai jatah 60 hari yang tidak bisa dialihkan ke satu sama lain. Diluar 480 hari cuti yang didapat, sang ayah berhak juga atas cuti tambahan sebanyak 10 hari yang harus diambil di 2 bulan pertama sejak lahirnya sang anak. Tentu aja selama cuti 10 hari ini gaji tetap dibayar walaupun ga full.

Fasilitas cuti 480 hari ini ga harus diambil sekaligus tapi bisa disebar sampai anaknya berumur 8 tahun. Jangan lupa diluar itu biasanya masih ada cuti tahunan ±30 hari dari tempat kita bekerja.

Mak to the nyus… yes?!

Sekarang ngomongin duit…

Tiap orang tua yang tinggal dan memiliki anak di Swedia berhak mendapatkan tunjangan anak sebesar 1050 SEK (± Rp. 1.8 juta)/bulan. Uang tunjangan ini akan didapatkan sampai sang anak berumur 16 tahun. Makin banyak anak, tunjangannya pun makin besar. Contohnya jika kita mempunyai 6 orang anak maka tunjangan tiap bulan yang didapat adalah sebesar 6300 SEK (± Rp. 10 juta) PLUS tambahan 4114 SEK (± Rp. 7,1 juta)/keluarga. Lumeyen ya cyiiin. Hayoooo… ada yang mau punya 6 anak?  :evil_grin: :evil_grin:

Lengkapnya bisa dibaca di link ini.

* * * *

Yah begitulah serba-serbi melahirkan di Swedia. Tentu aja harus diingat semua fasilitas dan tunjangan yang didapat semua berkat pajak yang dibayarkan setiap tahunnya. Jadi yaaaah anggep aja udah nyicil bayar di muka gitu lah.. muahahaha..

*SSS = Serba-serbi Swedia

More about Bébé

An Indonesian who currently living in Helsingborg, Sweden. A wife and a mom of two cute baby girls. A gadget-freak, manga lover and k-pop listener. Has a passion for photography. Love traveling and cooking.

78 thoughts on “SSS: Melahirkan di Swedia

  1. Ridha

    One of the reason I love Sweden. Tapi teteeeeep aja suka pengen pulang kampung… 🙂

    Reply

    1. Bébé

      Hahahaha.. tinggal disini tapi liburan ke Indo Dha.. 😛

      Reply

  2. MrsSunshine&Butterflies

    Senang ya dapet tunjangan banyak di Sweden, makanya kalo lagi maki-maki kena potongan pajak yg besar di paychecknya :angry:
    inget aja kalo dapet tunjangan yg banyak dan selalu tersedia… Jadi senyum2 bahagia lagi ya… :banana2: :dance:
    Baby Jo dan mamanya tambah sehat dan cantik ya… Ada rencana kembali kerja di Sweden, Be? Menikmati waktu sama2 dgn
    Baby Jo dirumah juga enak ya… Enjoy your fabulous time with Baby Jo :hug: :girl_kiss:

    Reply

    1. Bébé

      HUahahaa.. bener mba. Aku kalo denger potongan pajaknya si Bubu suka lemes. Tapi sama dia diomelin. Katanya kalo ga gitu kan semua2 bayar lagi.. hahaha.. iya siiih.. 😛

      Rencana sih selalu ada mba.. tapi sekarang mau menikmati saat2 sama si Jo dulu. Cepet bener besarnya anak ini.. nanti kangen deh kalo ditinggal2.. :yes:

      Reply

  3. rianamaku

    Wah padaha punya anak terjamin ya be tapi kenapa orang eropa jarang mau punya anak ya….?
    beeeeee….kok anehnya cuma punya kamu saja yang ngak bisa jadi temanku di wordpress,
    tapi aku selalu dapat email dirimu…apa yang salah ya jadi penasaran aku… :sad;

    Reply

    1. Bébé

      Hihihi.. pada males ngurusnya kali yaaa.. Abis kan disini semua ngurus sendiri. Bantuan dari ortu gitu belum tentu ada. Nyari ART ato suster juga mahal. Biaya anaknya sendiri juga mahal, kayak baju, popok, makanan, dll.. 😀

      Hmm.. mungkin karena aku pake wp.org kali yaa.. jadi ga bisa gitu? Temenan dimananya kah maksudnya?

      Reply

      1. rianamaku

        oh kali ya..
        duh pusing juga aku jelasinya.
        kaya kalau WP yg biasa kan ada tu tls baru nah kalau punya kamu cm emailnya aja yg aku terima tapi di Wpnya ngak ada.

        Reply

        1. Bébé

          Ahaaaaa…
          Iya, kalau di readernya WP emang harus dimasukin manual gitu Ri di list blogs I follow karena blogku pake yang wp.org. Jadi emang ga otomatis ke follow di readernya… :lonely:

          Reply

  4. rina

    Kalo gt sih, bayar pajak juga gak sayang ya Be, secara, ktauan larinya uang kmana, jelas 🙂 thanks sharingnya ya Be, jd tambah wawasan 🙂

    Reply

    1. Bébé

      Sama2..
      bener.. makanya aku kalo lagi sebel sama uang pajak selalu diingetin suami larinya kemana tu duit.. :laugh:

      Reply

  5. Lia

    aku penasaran sama nama anak yang ditolak kalo aneh. kenapa begitu ya, mbak bebe?
    btw, thanks sharing nya 🙂

    Reply

    1. Bébé

      Biar ortu2nya lebih tanggung jawab kali ya kalo kasih nama ke anak. Ga asal kasih nama yang kayaknya keren tapi artinya berkonotasi negatif di kehidupan sehari-hari. Kayak contohnya “Lucifer”

      Sama2.. ^_^

      Reply

  6. qonita

    berarti rugi dong ya kalo ga mau punya anak disana :laugh: :laugh: udah bayar pajak mahal tapi ga kepake hehe
    eh asik ya itu cutinya tetep digaji, temenku yg di korea bilang kalo ga salah nangkep dia cuit bisa maks 6 bulan tapi yg digaji itu cuma 3 bulan gtu abis itu ga digaji lagi hihi. klo bapaknya kayaknya gak dikasih cuti sepertinya..lagian disini urusan anak biasanya kebanyakan ama sang ibu :unsure2:

    Reply

    1. Bébé

      Hahahaha.. embeeeeran… Punya anak 1 juga udah lumayan lah balik lagi duitnya hahahaha..
      Disini juga yang bayar gajinya dari pemerintah juga. Kalo dari kantornya ga dapet. Jadi kalo yang gajinya gede, berasa banget ngedrop-nya kalo ngambil cuti banyak2.. :thinking:

      Kan di Swedia lagi gencar mau gender equality Nit.. makanya bapaknya juga dapet fasilitas cuti lebih.. B-)

      Reply

  7. Mrscat

    Ah asyiknyaaa…tapi 1,8 juta itu cuma cukup buat beli snowsuit

    Reply

    1. Bébé

      Hahahahaha.. tapi kan lumayan mba kalo dikumpulin tiap bulan, bisa buat mamanya beli tas eh😛

      Reply

  8. putri

    mba mba, ni kaya kata orang jawa tu yaaa banyak anak banyak rejeki…hahahahaha :smileydance:

    Reply

    1. Bébé

      Huahahahahahahaha.. iya Put.. tapi keluarnya juga gede kalo disini mah.. :laugh:

      Reply

  9. sdrsashaa

    waaaaaa terjamin ya mbak bebe hidup disana, sepertinya lebih terjamin dr di indo haha
    *brbpindah swedia 😀

    Reply

    1. Bébé

      Alhamdulillah bayar pajaknya ga ngerasa sia2.. soalnya balik lagi duitnya.. 😉

      Reply

  10. idang

    Aku juga mau kalo gitu mah dan tentu aja gk keberatan byr pajaknya asal bener2 gk disalahgunain ky yg ada skrg ini nih huahahahahaha 😀

    Reply

    1. Bébé

      Semoga besok2 makin ok yah Dang pelayanan dari pajaknya… :good:

      Reply

  11. rika

    sama kaya di sini sistemnya tapi di sini cutinya lebih sedikit. Cuma 9 atau 12 bulan. Gak sampe 480 hari.
    Tunjangan ibu gmn be? Dapet juga kan buat yang gak kerja?

    Reply

    1. Bébé

      Tunjangan ibu secara khusus sih ga dapet Rik..
      Tapi ada yang namanya tunjangan orang tua yang dibayarnya dari cuti 480 hari itu. Jadi misalnya kayak gw yang ga kerja atau sekolah, gue bisa ambil jatah “cuti” dari 480 hari itu dan dapet duit/hari gw cuti.

      Reply

  12. Cha

    Greaaat!! TFS bé, jd aku pny bayangan ntar pas lairan, hehehe tp enak sih ya dsn masih dianjurkan nginep 2-3 hari, lah pengalaman iparku lair ank pertama normal langsung aja disuruh pulang. Btw foräldrarpenningnya dibahas juga duuuunk…. kl barnbidrag kaya’nya sesuai dgn banyak anak banyak rejeki ya bé, pdhl mah ttp aja bakal banyak pengeluaran, hihihi…

    Reply

    1. Bébé

      Kalo di kota gede yang banyak pasiennya kayaknya emang gitu ya Cha? Soalnya di Malmö juga katanya gitu. Disuruh pulang kalo misalnya udah sehat. Saking penuhnya pasien dan RS-nya cuma 1.

      Waaa… si föräldrarpenning itu bikin pening deh.. hahahah..
      Tapi intinya sih si penning itu dihitung berdasarkan berapa hari cuti yang kita ambil perbulan dari jatah 480hari. Jadi contohnya kayak aku sekarang.. kan aku ga kerja yang artinya kan full time di rumah terus. Tapiiii instead of bilang kalau aku “cuti” 7 hari seminggu, aku cuma tulis 3 hari seminggu. Uangnya nanti dihitung dari situ. Jadi kalau aku ambil cuti 7 hari seminggu selama sebulan tentu dapetnya gede.. tapi disisi lain jatah cutinya juga cepet abisnya. Kalau disebar memang jadinya dikit tapi bisa tahan lama cutinya.

      Oh iya jangan lupa Cha.. kalau kedua ortu bisa bagi 480 hari itu secara adil 50:50.. bisa dapet bonus 12rb SEK loh.. mayan yah.. hahaha.. :smirk: :nerd: :money:

      Reply

  13. arman

    be… gua mau dong pindah ke swedia!!!! asik banget itu liburnya banyak amat… plus tunjangannya… hihihihi mupeng abis be! 😛

    hospitalnya sama kayak disini dimana kamarnya gak ada kelas2nya. kalo disini setiap kamar pasti sendirian, gak ada yang berdua.
    kayaknya emang di indo aja kali ya yang kamarnya ada kelas2nya karena rata2 kudu bayar sendiri. kalo disini sih gak dibayarin pemerintah juga sih, kudu dari asuransi. 😛

    Reply

    1. Bébé

      Wah enak ya Man kalo sendiri gitu. Disini dapet yang sendiri kalo lagi hoki pas ada yang kosong aja.
      Berarti kudu musti punya asuransi ya kalo gitu. Tapi kalo ga punya tetep bisa bayar ga sih Man? kayak di Indo kan bisa dari asuransi ato kocek sendiri tuh..

      Reply

  14. Allisa Yustica Krones

    di sana soalnya semua dibayar pemerintah ya Be, jadi gak bisa sembarangan minta c-section..hihihihi….

    Reply

    1. Bébé

      Hahaha.. iya Lis. Bayar dokternya mahal kayaknya.. Jadi diirit2.. :laugh: :laugh:

      Reply

  15. sandra

    ngacai ama cuti dan tunjangannya be….mana cutinya untuk ortu lagi ya, bukan untuk ibu aja. Trus…truss..makin banyak anak, tunjungan jg makin gede walopun itu dari pajak, setidaknya ga sia-sia lah bayar pajak mahal jg. Hmmm….kalo di indo, cuma suka di doktrin…banyak anak banyak rejeki 😀

    Reply

    1. Bébé

      Iyaa.. buat dua2nya..
      Kalo sekarang mah pusing kali ya punya anak banyak2 di Indo.. hahaha.. sekolahnya mihiiil.. :lonely:

      Reply

  16. Evita Wijaya

    Andai indo kaya gitu.. udah bayar pajak.. tapi gak bisa dapetin fasilitas apa2. curcol. Itu cuti menggiurkan sekali. kalo di tinggal disana mau punya anak 4 akh. uang tunjangan gede. libur panjaaaaaaaang.. ditujes bebe :mrenges:

    Reply

    1. Bébé

      Buahahahahaha.. ga sekalian 6 aja langsung? ditawar deh hahahaha

      Reply

  17. aina

    Itulaaah bedanya ya negara maju ama negara (ga) berkembang.. bayar pajak tetep tapi ga jelas dikemanain.. uhuhuhu..sakit hatinya dobel.
    Untung IRT ga kena pajak juga..
    Bebas pajak buat istri dan anak juga cuma berapa duiiittttt.. astagaahh..

    Culik aku ke swedia be..culiiikkk

    Reply

    1. Bébé

      Hmmm… culiknya sama Kenny kan yaa? :evil_grin: :evil_grin:

      Reply

  18. Asti

    aaakkkkkk ka bebe andai yah andayyyyyy, bumil kerja dapet cuti sebegitu leluasanyo :wacko: , belum tunjangannya yah kaaaaa
    bentar lagi aku lahiran nih ka, masi bingung aja cari rs d bandung…uhuk uhuk :thinking:

    Reply

    1. Bébé

      Waaaa.. semoga lancar ya sampai nanti lahiran..
      Semoga cepet ketemu juga RS yang OK.. 😀

      Reply

  19. joice helena

    maaaaaaaaaaaaak, itu jatah cuti dan tunjangannya bikin iriiiiii warna negara lain nih… ckckckck….
    tapi bisa jadi juga itu karna penduduk disana ga terlalu banyak ya mbak, coba kalau di Indonesia diterapin begitu, bisa bangkrut negara kita hahahha…

    Reply

    1. Bébé

      Beneeer.. orangnya dikit tapi bayar pajaknya gede bener.. :laugh:

      Reply

  20. niee

    Aku mau jatah cutinya ajaaa >_<

    Reply

    1. Bébé

      Hihihi.. banyak banget ya Niee.. 😀

      Reply

  21. gillsunshine

    mbak bebe butuh suster ga di swedia? aku siap ngelamar dan siap diterbangkan nih hahaha 😉
    atau mau ngangkat anak? aku udah angkat tangan dari tadi HAHAHA ..
    enaknya tinggal di negara maju ya geto ya, mbak ..

    Reply

    1. Bébé

      Huahahahahaha… :laugh: :laugh:
      Iya, biar kadang suka perih liat gedenya pajak, tapi kalo inget manfaatnya jadi ya sudahlah.. hahaha

      Reply

  22. nophi

    Wahh maknyuss banget ya mbak..Jatah cutinya bikin ngiler hihiii.. Terus pajaknya gede gak mbak??
    berarti konsep banyak anak banyak rejeki berlaku banget ya hihihiii

    Reply

    1. Bébé

      Pajaknya gede Noph.. 30-50% lah tergantung besarnya pendapatan… lumayan yaaaah.. :laugh:
      Ahahahaha.. tapi banyak anak, pengeluarannya makin gede lagi.. segitu juga mungkin ga nutup loh.. :yes: 😉

      Reply

  23. yeklin

    enak ya disana bisa dapat tunjangan pemerintah. trus cutinya itu loh.. bikin pengen pindah negara. hehehe 😀

    Reply

    1. Bébé

      Emang cutinya ga nahan yaaa.. banyak bener.. :yes:

      Reply

  24. Desi

    aaaaahhhh enaaknyaa tinggal disana yaa..semuanya serba jelaass dan ga ribet…
    packing packing pindahan ke swedia 😀

    Reply

    1. Bébé

      Hahahaha.. ayo sini nanti tetanggaan ya Des.. :mrenges:

      Reply

  25. zifora

    haaai bunda bebe, salam kenaal.. saya baru baaru ini ngikutin blog bebe. telat banget ya? tapi gpp kaan…. selamat atas kehadiran baby jo ya be. semoga sehat terus semuanya. kayana di sana tenang ya melahirkannya , ga diuber2 harus bayar deposit sebelum melahirkan.

    Reply

    1. Bébé

      Haloooo.. salam kenal jugaaaaa.. :bye2: :bye2:
      Makasih yaaa.. Aamiiiin.. makasih doanya juga..

      Wah, kalo di Indo harus bayar deposit dulu? :big_eye:

      Reply

  26. Felicia

    Mirip disini Be, tapi cuti melahirkan setaon aja dan dapet 55% gaji selama cuti…asal syaratnya terpenuhi udah kerja selama 600 jam sebelumnya 😀
    Kalo tunjangan disitu ga itung pake family income yah? disini tunjangan ada 2 macem, yang pertama $100/anak dari lahir sampe umur 6th dan yang kedua dari lahir sampe umur 18th tapi besarnya tergantung family income, kalo incomenya gede tunjangannya kecil, kalo income kecil yah dapetnya gede biar merata…..hehehe….

    Reply

    1. Bébé

      Ga diitung dari family incomenya.. dapetnya merata tergantung banyaknya anak. Sama kalau ambil cutinya lama, cuma dapet 80% dari gaji bulanan ajah.

      Enak juga ya disana… jadinya bener2 merata gitu.. :yes:

      Reply

  27. Angela

    Cutinya mupeeeeeenggg!!! Bedanya negara maju sama negara berkembang itu keliatan banget ya dari segi tunjangannya. Kalo tunjangan dan fasilitasnya jelas kayak gitu, gue rela bayar pajak mahal-mahal. Tapi kalo di sini, huhu… aku tak tahu pajakku lari kemana.

    Reply

    1. Bébé

      Iya Ngel.. berasa banget ya gunanya bayar pajak. Yah semoga suatu hari nanti.. Indo gitu juga.. aamiiin..

      Reply

  28. zilko

    Hahaha itu Bubu juga ikutan berbaring di kasurnya :laugh:

    Btw disini juga kalau ibu baru juga jadinya cuma kerja empat hari seminggu lho Be. Nggak tahu sih berapa lama berlakunya, dan apakah dapat jatah/bonus lainnya juga atau enggak juga kurang tahu, hehe…

    Reply

    1. Bébé

      Hahaha.. iya.. itu dapet dua bed soalnya Ko. jadi dia bisa ikutan bobok deh.. 🙂
      Wah enaknya.. ga kerja full yaaa.. :good:

      Reply

  29. Idah Ceris

    Tentang penginapan beda ya, Mba. Pernah, sepupu saya melahirkan dibRS, yang jaga 4 orang. Biaya tetap sama sih. Yg jaga gak dapat makan soalnya. 😀

    Reply

    1. Bébé

      Walaaaaah.. banyak banget.. Di sini jenguk pun ga boleh masuk ke dalam ruangan. Cuma boleh di bagian luar tempat perawatan.

      Reply

  30. Lidya

    enak banget ya Be melahirkan disana. Kalau disini mana bisa pulang tanpa bayar dulu 🙂

    Reply

    1. Bébé

      Hahahaha… ditahan dulu ya mba sampe kelar urusan bayarnya.. :laugh:

      Reply

  31. Ristin

    Setidaknya ketauan, kita byr pajak keliatan hasilnya, buat apa, salah satunya… Melahirkan ga se ribet dan ga se mahal disini, kangen ama dirimu dep.. Aku dah lama gak bw hehehe…

    Reply

    1. Bébé

      Iya bener.. bikin lebih rela sih diambil 30% lebih tiap bulannya.. hhahaha..
      Waa.. lagi sibuk apakah mba?

      Reply

  32. t3ph

    wah kayanya di indo emang kesenjangan sosialnya tinggi ya.. klo diluar negeri semua org hampir sama rata finansialnya, kalo di indo beda bangetss.. yang kaya – kaya banged, yang miskin banged juga banyakk..
    Mungkin krn masih negara berkembang, kalo uda jadi negara maju, pasti pajak ++tinggi, fasilitas ++banyak.

    Reply

    1. Bébé

      Iya nih.. semoga sih ga stuck di level berkembang terus yaaa.. akhirnya jadi negara maju juga.. :yes: :yes:

      Reply

  33. Ajeng

    iya tuh, mulai anak ketiga dan seterusnya tunjangan anak makin besar. pemerintah ngarep banget biar orang-orang di sini banyak produksi anak 😀 anyway, di sini tunjangan anak bisa buat sampe umur 24 atau 26 gitu, sedep banget gak sik? :big_eye:

    Reply

    1. Bébé

      Whooaaaa.. ampe 26? tapi emang kalo di eropa mah dibawah 26 masih dianggep Young yaaa.. nyahahaha.. >___<

      Reply

  34. Arni Yuniati

    Bebe…
    masyaallah kaget baca ceritanyaaa :eyeroll:
    bener2 Swedia itu negara Maju banget yaa..
    sebaliknya sama indonesia, sedih kalau inget2 keadaan Indonesia :wacko:

    hikss kapan ya bisa ke swedia, semoga ada kesempatan pergi kesana 🙂

    Reply

    1. Bébé

      Aamiiin.. semoga secepatnya bisa main ke Swedia yaaa.. :yes:

      Reply

  35. ladeva

    Bebe,
    Uang tanggungan untuk anak ditransfer atau diambil ke departemen sosial Be? Aku ngebayangin kalo di Indonesia bisa kayak gitu enak banget yaaaa 😀

    Reply

    1. Bébé

      Langsung ditransfer tiap bulannya Dev.. jadi kalau udah dapet tanda setuju dari kantor sosialnya, otomatis masuk tiap bulan. Kayak gajian.. hahaha.. :laugh:

      Banget Dev.. semoga bisa juga ya disana.. 😀

      Reply

  36. dian sigit

    tunjangan sama cutinya enak bingits, ngerti gt lairan anak 3 pindah ke sono dulu ya be…huahuahua

    Reply

    1. Bébé

      :lmao: :lmao: Hahahahaha.. iya.. tau gitu kan pindahan sini dulu Dian.. Jadi bisa tetanggaan.. 😛

      Reply

  37. Maria

    Bebee aku jg mau donk lahiran disitu nanti.. Hauhahaha ngarep Enak yaah be, jadi urusan rumah sakit ini ga terlalu ribet. Dan oh ituu cutinya banyaak sekali.. Enakkk… 480 harii? 1 tahuuun lebihhhh. Si anak terjamin bakal tetep dapet perhatian ekstra dari ortunya 🙂

    Reply

  38. dani

    Semoga sampe Aaqil gede nanti masih sama peraturannya ya Be. Kami bercita-cita biar Aaqil ajah yang pindah ke luar negeri. Hihihi. 😀
    Eh kalo mau besanan bisa juga diatur dari sekarang Be. Huahahahahaha. 😀

    Reply

  39. Una

    Huaaa sirikkk, terjamin ya semua Mbak di sana. Di sini, nangis liat PPh di laporan pajak, tapi ga jelas tuh larinya ke mananya duitnyaaa hahahaha…

    Reply

  40. Rere

    bundanya bebe salam kenal :bye
    selamat ya buat kelahiran baby nya, semoga jadi anak yang selalu menyejukkan pandangan orang tuanya. amiiin 🙂
    eniwei, envy berat kalo liat negara2 yang bisa ngasih cuti banyak buat ibu yang abis lahiran, plus dapet tunjangan pula dari pemerintah, Indonesia kapan yaaa?? >.<

    Reply

Leave a Reply to Desi Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *