[Sharing] 4 Tips Disiplin Menggunakan Carseat

Layaknya kaset usang yang terlalu sering dipasang, gue udah berkali-kali menuliskan soal Jo dan carseatnya. Gimana kami yang ga punya mobil akhirnya memutuskan sampai punya 2 buah carseat dan sampai sekarang ga pernah nyesel belinya. Gimana kami musti bertahan mendengar tangisan si kecil selama 30 menit non-stop selama perjalanan karena bosen duduk di carseat, dll.

Nah terinspirasi dari komennya Tissa di post gue yang ini, jadi kepingin sharing beberapa tips supaya anak terbiasa duduk di carseat. Tentu aja, seperti biasa, tips ini berdasarkan pengalaman gue selama ini. Jadi kalau misalnya ada masukan atau tambahan, jangan ragu-ragu loh untuk sharing juga di kolom komentar. Kan katanya sharing is caring.. Bukan begituu??   😉

Set your mind to – It’s all about the safety of the baby

Gue rasa langkah pertama yang harus diterapkan dalam mendisiplinkan anak supaya betah duduk di carseat adalah dengan mengubah mindset kita sendiri sebagai orang tua. Bahwa niat kita beli carseat itu bukanlah demi ikut-ikutan, bukan demi gengsi, atau sekedar yang penting punya aja. Carseat pada akhirnya adalah alat keselamatan si kecil yang baru berfungsi jika digunakan. Ga peduli kita punya carseat dengan merek paling mahal atau tingkat keselamatannya no.1 di dunia tapi kalau anaknya ga didudukin di kursinya ya juga percuma toh?  :yes:

Dengan kita menerapkan sendiri kalau safety si kecil itu nomor satu, setidaknya keinginan untuk kompromi bisa lah ditekan-tekan sedikit. Tentu aja kadang butuh mengalah sama situasi, tapi setidaknya 95% sisanya kita bisa kekeuh tetep naro bocah di carseat.

Start early

Pada dasarnya kita selalu membangun rutinitas ketika berurusan dengan si kecil. Entah dari cara makan, tidur, main, mandi dll biasanya kita menerapkan sebuah pola yang pada akhirnya otomatis menjadi kebiasaan.

Sama juga dengan menggunakan carseat. Dengan memulainya sejak dini (sejak lahir kalau bisa), secara pelan-pelan kita sedang menanamkan sebuah rutinitas baru ke si kecil. Tentu aja supaya si kecil terbiasa butuh waktu yang lama, tapi setidaknya makin gede si kecil juga makin ngerti “oooh, kalo naik mobil itu step-stepnya harus seperti ini toh”.

Tentang takut postur anak selama duduk di carseat, gue rasa sih selama kita menggunakan carseat yang sesuai dengan umur si anak dan semua kelengkapan carseatnya sesuai prosedur, InsyaAllah anaknya ga kenapa-kenapa yah. Toh jutaan orang tua di negara-negara lain juga menggunakan carseat untuk para nubornnya dan semua tetap tumbuh dengan sehat. Balik lagi, kalau mindset kita udah kekeuh demi safety, alasan-alasan ini itu supaya anak lepas dari carseat bisalah disingkirkan satu persatu.

Siapkan anak (dan peralatan perangnya) sebelum bepergian

Dengan persiapan kita sebagai orang tua udah kelar, saatnya menyiapkan si kecil sebelum perjalanan.

Berdasarkan pengalaman pribadi, ketika Jo masih nuborn sampai sekitar umur 1 tahunan sebelum kami berpergian baik itu jarak dekat maupun yang menghabiskan waktu beberapa jam di mobil ada beberapa step yang gue lakukan. Kebiasaan gue adalah berikut ini:

  1. Memastikan anaknya udah rapi dan cantik.
  2. Cek popok pastikan supaya baru dan bersih.
  3. Sekitar 15-20 menit sebelum berangkat, Jo baru gue susuin sampai kenyang. Pokoknya yang terahir ini harus last minute banget deh.

Biasanya sih kalau semua langkah di atas dilakukan, anaknya selalu santai duduk di carseat sampai kira-kira 2 jam-an dan baru setelahnya mulai ribet minta susu lagi.

Anaknya makin besar, kebiasaan yang gue sebut di atas mulai berubah.

  1. Soal popok masih tetap berlaku. Harus banget popoknya fresh dan baru.
  2. Setelah itu anaknya biasanya gue biarin main sampai capek sendiri
  3. Pastikan juga si kecil kenyang sebelum mulai perjalanan

Nah kalau udah gitu, begitu naik mobil paling baru 5 menit jalan anaknya udah sukses molor. Kalau bangun pun tinggal dikasih minum atau snack kesukaannya.

Anaknya bosen? ya kasih ipad supaya dia bisa nonton kartun-kartun favoritnya. Kadang juga gue duduk di kursi belakang kalau anaknya mulai rewel supaya di kecil ga merasa kesepian. Apalagi kalau di Swedia kan model carseatnya selalu ngadep belakang. Jadi si kecil ga bisa diajak main dari depan seperti biasa. Trik ini kami lakukan ketika kami roadtrip ke Hamburg yang menghabiskan waktu sekitar 5,5 jam yang alhamdulillah berakhir sukses tanpa ada insiden anak jejeritan minta lepas dari carseat.

Tips tambahan dari Dina, bisa pasang kaca spion (rasanya ada yang khusus gitu kan ya?) di bangku belakang supaya si kecil bisa tetep main-main sama mama papanya yang duduk di kursi depan. (makasih tambahan tipsnya Din  :thumbsup: )

tyskland-07

duduk sendirian di carseat selama perjalanan ke Hamburg

Konsisten

Setelah semua dilakukan, pada akhirnya yang bisa kita lakukan adalah terus dan terus konsisten. Itulah pula kenapa gue kekeuh banget minta tolong ortu untuk nyiapin carseat ketika kami liburan ke Indonesia tahun lalu. Soalnya biar pun selama di Indonesia kami bisa bebas jalan-jalan tanpa carseat tapi begitu balik ke Swedia ya kami harus balik lagi disiplin menggunakan alat tersebut. Kalau si Jo udah terbiasa selama 3,5 bulan ga distrap ke carseat, bubar sudah usaha yang kami biasakan sejak dia lahir. Ribet lagi mamih kitanyaaaa.

Tapi di sisi lain, selama di Indonesia itu pun gue secara langsung merasakan betapa susahnya untuk terus konsisten menerapkan kebiasaan anak duduk di carseat. Keadaan jalan yang suka macet, protes ortu yang merasa mobilnya jadi sempit gara-gara kursinya kepake carseat (dan lebih memilih gendong cucunya aja selama perjalanan), dan lain-lain, bikin hati ini suka gundah juga. Dan jujur, selama di Indonesia, gue juga suka tiba-tiba ngelepas Jo dari carseat untuk nyusuin atau ajak dia main supaya anaknya ga bosen apalagi kalau jalan lagi macet banget. Tapi setidaknya kebiasaan begitu masuk mobil Jo harus duduk di carseat itu selalu gue laksanakan. Lagi-lagi demi konsistensi. Supaya kerekam terus sama si kecil kalau di mobil ya tempat duduknya dia disitu. Urusan nanti anaknya dilepas beberapa menit ya sudahlah dipikirkan nanti aja.

Oh iya, dengan terbiasa konsisten yang kayak gini pun biasanya kita jadi lebih tegaan untuk biarin si kecil walaupun dia udah protes kayak apa supaya dilepasin dari carseatnya. Selama dia ga protes karena pupup atau lapar, tinggal kuat-kuatan aja lebih keras kepala siapa. Hehehehe..

¤ ¤ ¤ ¤

Dan itulah tips yang bisa gue bagi mengenai anak duduk di carseat. Sayangnya ga ada cara ajaib yang bisa bikin mereka secara instant seneng duduk di carseat. Semua berawal dari kebiasaan. Samalah kayak kita dulu yang ga biasa pakai seat belt kalau naik mobil, tapi begitu disuruh pemerintah pake seatbelt atau bayar denda ya pada akhirnya terbiasa juga. :joyful: :laugh:  Proses membiasakan Jo untuk terus disiplin pakai carseat ini juga merupakan proses yang masih terus gue pelajari tiap kalinya. Apalagi si kecil akan terus harus rela distrap di carseat sampai dia besar. So yeah.. hadapilah nak.. Muahahahahahaha…!!!

Ada yang  mau nambahin poin-poin di atas ?

More about Bébé

An Indonesian who currently living in Helsingborg, Sweden. A wife and a mom of two cute baby girls. A gadget-freak, manga lover and k-pop listener. Has a passion for photography. Love traveling and cooking.

24 thoughts on “[Sharing] 4 Tips Disiplin Menggunakan Carseat

  1. zbethz

    Be, emang di Swedia bisa ya nggak pake carseat? Di sini bayi baru lahir nggak boleh dibawa keluar dari RS kalau ortunya bawa mobil tapi nggak bawa carseat, no choice mau gengsi apa enggak hihi… Btw Mila dulu pas masih bayi cenger juga suka nangis kalau duduk di carseat, rupanya dia bosan karena carseat-nya kan ngadep belakang, viewnya cuman punggung kursi mulu. Setelah carseatnya diganti pake yang rada tinggi, anteng dia karena bisa lihat pemandangan dari jendela belakang 😀 Etapi kayaknya bayi rewel ketika ditaruh carseat itu ‘nggak normal’ lho…karena dulu pas aku curhat ke ibu2 yang lain ttg Mila, mereka malah terheran-heran karena biasanya baby begitu ditaruh di mobil langsung bobok klipuk di carseat >.<

    Reply

    1. Bébé

      Harus kok Beth di Swedia pakai carseat. Makanya biar kata kami ga punya mobil tapi tetep carseat punya ??? (kebalik banget yaa, seharusnya punya mobilnya dulu ?)

      Ho’oh carseat sini sampe gedean juga masih pada ngadem belakang Beth. Tapi si Jo kayaknya udh mulai biasa sih karena skrg selalu pelor kalo mulai jalan.

      Emang kayaknya kalo orang2 sini mikirnya gitu ya. Soalnya iparku juga kadang biar anaknya mau tidur itu ya harus diajak keliling dulu naik mobil duduk di carseat biar tidur. Kalo ga rewel banget. Jd buat si kecil menenangkan gt seharusnya.

      Reply

      1. zbethz

        Iya samaa, ada tetangga yang kalau anaknya malem susah tidur langsung diajak muter-muter naik mobil. Pernah nyoba ke Mila eh malah kejer nangisnya hihi…Tapi sekarang sih Mila udah biasa. Dia udah ngadep depan sejak umur 2 tahun, keseringan sih pake yang ada body shield-nya itu tapi kalau jarak jauh pake yang harness biasa supaya dia bisa bebas mainan atau baca-baca.

        Reply

        1. Bébé

          Ahaa.. Di Swedia tipenya kebanyakan (atau yang banyak dijual) yang model ngadep belakang Beth. Sampai anak 4 tahunan tetep pake model gitu. Kalau udh bisa pake seat booster baru deh dia ngadep depan. Kesian juga yaaa ?

          Yang model body shield yang mana ya? Aku jadi kepooo. Belum pernah tau soalnya ? kuper

          Reply

  2. dani

    Start early dan konsistensi ini penting banget emang Be buat keberhasilan pemakaian carseat. Awal-awal nangis gak keruan, eh sekarang malah cranky kalo gak duduk di kursi sendiri. HIhihi. 😀

    Reply

    1. Bébé

      Yoi Dan. Emang berat di awal biasanya. Tapi kalo udah terbiasa.. Haaaah enak banget.. ?

      Reply

  3. pipita

    start early-nya udah.. konsistennya yang enggak… hasilnya 5 tahun kemudian si Kunyil mendominasi kursi manapun yang dia mau.. dan suka banget pindah-pindah duduk dari depan ke belakang atau sebaliknya -__-‘

    Reply

    1. Bébé

      Hahaha.. Yagitulah. Emang paling susah di konsisten. Untungnya di sini dipaksa harus konsisten. Jadi emang mau ga mau harus mau.

      Reply

  4. Lidya

    harus dari awal sih ya Be dibiasain pakai car seat gak bisa tiba-tiba anteng.

    Reply

    1. Bébé

      Iya mba. Pada akhirnya masalah terbiasa aja sih.

      Reply

  5. dinaisyana

    Bukannya 2 th udah boleh forward facing ya Be?
    Tips nya udah mantaps sekali!!!! Paling tambahan dari gw sih… pas masih rear facing, boleh tuh dipasangin cermin (kayak spion gitu), jadi si bayik bisa liat muka kita, lumayan manjur sih buat Raka karena bisa gw goda2in dari depan kalo dia mulai bete.

    Paling penting memang konsistensi sih. Gw bahagia banget dulu ngotot biasain pake car seat sekalipun sluruh dunia menentangku halah lebay tapi beneran. Sekarang enak banget mao ajak pergi Raka, dia dengan sukarela duduk anteng, naik ke car seat nya sendiri.

    Reply

    1. Bébé

      Udah boleh Din. Cuma di Swedia kebanyakan dijualnya back facing semua. Emang kalo ga salah Swedia salah satu (ato satu2nya ?) negara yang nerapin anak duduk ngadep belakang sampai usia lebih besar karena dianggep posisi gitu lebih aman daripada ngadep depan.

      Aaaah iya pake kaca spion ya. Dulu gw sempet kepikiran beliin buat Jo tuh. Tapi ga jadi2 ahaha. Skrg anaknya udah keburu anteng sendiri. Makasih tambahannya. Ntar gw tulis di atas juga.

      Konsistensi gw rasa emang kuncinya yah. Dan bagian yang paling susah juga ??

      Reply

      1. dinaisyana

        Oh emang kalo car seat yg rear facing ga bisa dipasang ngadep depan? Ato emang lo nya preder rear facing (emang lebih aman sih). Soalnya kalo di sini kayanya car seat bisa ngadep blakang maupun depan. Kecuali car seat yg emang cuma buat bayi banget baru cuma bisa rear.

        Reply

        1. Bébé

          Ga bisa. Emang settingnya khusus ngadep belakang aja. Soalnya pas dipasang di mobil, ada beberapa bagian yg harus di anchor ke kursi depan gt deh (atau rangka mobilnya) supaya stabil. Jadi kalo kita puter sendiri, ga bakalan aman karena ga sesuai petunjuk pemasangan. Jadi merek2 kyk maxincosi gt khusus ngeluarin bbrp tipe yg ngadep blkg cm buat dijual di sini (katanya)

          Reply

          1. dinaisyana

            Oooooh gituuuuu. Ok ok baru mudeng. Hehe. Kalo dijual di sini pasti ga laku LOL

            Reply

            1. Bébé

              Bangeeeeet.. Ahahaha. Tp carseat2 yg katanya bisa ngadep depan belakang di sana juga susyeh di pake ngadep belakang beneran ya. Gw nyoba cocolatte kmrn katanya bisa, pas gw ngadepin belakang jatohnya nungguing anaknya ???

              Reply

              1. dinaisyana

                Punya raka bisa depan belakang. Kalo ngadep belakang ga nungging si rasanya tapi jadi ada seat belt melintang. Apa emang gitu entah jg deh. Ga pernah punya yg ngadep blakang doang sih

                Reply

                1. Bébé

                  Kl punya Jo yg dipake di sini ga ada seat belt melintang sih Din. Jadi tali seatbeltnya buat nahan bagian kaki trus bagian kepala itu ditahan sama tali yang dipasangin ke bagian bawah kursi depan atau rangka mobil (ada hook khususnya gt deh). tambah lagi ada tiang penopang kursinya juga yang nempel ke lantai mobil. Ribet bgt kl masang carseat ? emang desainnya udh khusus bgt buat ngadep belakang, jd ga se flexible yg dua arah gt.

                  Reply

  6. tiwie

    Setuju be,the earlier the better. Kalo anaknya udah gedean dikit dan kitanya gak patuh. PR bgd qaqa ?nambah2in kerjaan sendiri. For our own sake sih sebetulnya, jd inget salah 1 postingan sarah sechan, ttg ini juga. Kadang kita (saya maksudnya!) Suka nganggep remeh hal yg sebetulnya penting.
    Nice sharing Be,,,, ?

    Reply

    1. Bébé

      Iya.. Kalau udah terbiasa enak banget Wie. Kita bisa lebih santai jalan2nya ?

      Reply

  7. tissa

    aww thanks be tips nya..eh tp klo anak nangis mesti brp lama be kita biarin.gw suka sih dibiarin aja kalila nangis2 tp klo ampe kejer ya gw angkat jg. truusss 1 yg masih susah, GP rada nyantai soal car seat, emang harus ortu nya juga ya dua2nya harus satu visi misi soal car seat.

    Reply

    1. Bébé

      Gw sih waktu dulu ngebiarin si Jo nangis sampe 30 menit sebelum akhirnya berenti dan angkat dia buat nyusu Tis. Itu cukup bikin kuping pengeng sih ??

      Ah iya itu juga. Harus dua2nya semisi. Kalo ga susah bgt mau konsisten ??

      Reply

  8. niee

    Aku dari kecil si K gak pake carseat. Tapi pas pindah rumah sendiri dan sering bawa si K sendirian dimobil jadi dipakein deh. Syukurnya si K gak protes waktu pertama kali dipakein. Jadi dia tahu kalau mamanya nyetir sendiri dia duduk di carseat ?

    Reply

    1. Bébé

      Aaaah baguslah Niee.. Kalo dia udah manis di carseat, dirimu pas nyetir juga ga takut2 lagi dia ngapain. ?

      Reply

Leave a Reply to dinaisyana Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *