I love Chiffon Cake. I really do. Rasa-rasanya, dari semua macam panganan manis yang sudah pernah gue coba, dengan yakin gue bisa bilang kalau Chiffon itu adalah kue yang paling sering gue buat ulang. Ga hanya Chiffon rasa cokelat aja, tapi yang “klasik” Pandan pun menjadi camilan rutin setiap beberapa minggu sekali. Penggemar kue chiffon ga cuma anak-anak, tapi emaknya pun doyan. Apalagi setiap kali gue bikin, jumlah gulanya selalu gue kurangi dari resep yang diberikan, jadi ga berasa bersalah banget lah ngemilin yang manis-manis terus.. Hehehe.. Nah karena emang gemar banget Chiffon, gue mulai mencari bentuk chiffon yang lain, dan ketemulah resep yang satu ini… Hokkaido Chiffon Cupcakes.
Apa sih Hokkaido Chiffon Cupcakes itu?
Awal liat Hokkaido Chiffon Cupcakes ini, gue mengira kalau varian chiffon yang satu ini 11/12 mirip Japanese Cheesecake, dimana pembuatan isinya menggunakan campuran cream cheese. Ternyata, setelah gue coba baca-baca berbagai macam resep Hokkaido Chiffon Cupcakes yang tersebar di dunia maya, bisa gue simpulkan kalau penggunaan nama “Hokkaido” disebabkan oleh bentuknya yang mirip tipe cheesecake asal Jepang tersebut dan bukan karena unsur kejunya. Pada intinya sih cupcake ini merupakan mini chiffon yang berisikan whipped cream di bagian dalam dan atas kue.
OOOOH… ya… baiklah…
Hmmm.. cupcakes
Saat melihat bahan-bahannya, gue makin pede untuk nyobain karena nyaris 90% mirip dengan resep chiffon pandan yang biasa gue buat di rumah. Perbedaannya hanya di jumlah gram/telur yang dibutuhkan aja. Wuiiih… kalo begini mah, hayuk langsung dieksekusi dooong.
Dan Hasilnya…
I lOVE IT :hungry:
Pertama,
Asli deh embes-embes banget tekstur kuenya.
Kedua, campuran whipped cream di bagian dalam dan atas chiffonnya juga memberi tekstur dan rasa yang menyegarkan. Kalau kata Jo, “mums mums mums”… :like_food: :like_food: . Satu-satunya minus mungkin rasa manisnya. Karena sekarang gue sudah terbiasa mengurangi gula, jadi sepertinya lebih sensitif akan rasa manis, resep filling whipped creamnya agak kemanisan menurut selera gue. Next time bikin kue ini lagi, ukuran gulanya akan gue kurangi sampai setengahnya.
Karena sudah familiar dengan bahan-bahan yang digunakan, gue ga terlalu kagok saat mencampur adonan yang dibutuhkan. Saat mencampur kocokan putih telur pun udah ga pakai stress lagi takut bantet, saking udah mulai terbiasa. Penggunaan cup menurut gue juga lebih enak dibanding menggunakan loyang karena artinya waktu panggang pun berkurang secara signifikan. Dari yang biasanya harus dipanggang selama minimal 50 menit, kali ini cukup 20 menit di dalam oven cupcakes pun matang sempurna.
It’s so fluuufffyyy
Better served cold
Ga seperti chiffon cake yang biasanya enak dimakan dalam suhu ruang, Hokkaido Chiffon Cupcakes ini akan terasa lebih enak setelah disimpan di lemari es terlebih dahulu. Ga hanya tekstur chiffonnya tetap lembut, tapi rasa dingin dari whipped creamnya menambah kelezatan kue ini ketika dinikmati. Nah berhubung kuenya menggunakan whipped cream, penyimpanan di lemari es juga membantu agar tidak cepat basi.
Resep Hokkaido Chiffon Cupcakes
Resep diadaptasi dari TheunlikelyBaker
Bahan Cupcakes:
- 3 butir telur ukuran besar, pisahkan putih dan kuningnya. Jika dingin, biarkan sampai suhu ruangan
- 45 gram gula pasir, pisahkan menjadi 2 bagian, masing-masing 20 gram dan 25 gram
- 35 ml minyak sayur (gue menggunakan minyak canola)
- 60 ml susu cair (suhu ruangan)
- 70 gram tepung protein rendah, diayak.
Bahan Whipped Cream Filling:
- 240 ml krim cair dengan tingkat lemak minimal 35%, simpang dingin di lemari es
- 25 gram gula pasir (gue pribadi merasa ini kemanisan banget, jadi bisa disesuaikan menurut selera masing-masing)
- 1½ ml vanilla essense
Cara Pembuatan:
Untuk Cupcakes:
- Panaskan oven ke 160°C. Sementara oven memanas, masukkan wadah untuk mengaduk whipped cream ke dalam freezer.
- Kocok kuning telur bersama 20 gram gula menggunakan hand mixer atau standing mixer sampai berubah warna menjadi lebih muda, ± 8 menit dengan kecepatan med-high.
- Masukkan susu dan minyak lalu aduk lagi sampai rata. Tambahkan tepung dan menggunakan kecepatan rendah, mixer adonan sampai tercampur semua.
- Di wadah yang lain, kocok putih telur sampai mulai kental dan berubah warna dan masukkan sisa gula (25 gram) secara bertahap. Kocok terus sampai stiff peak (kalau mixernya diangkat maka ujung putih telurnya tegak)
- Masukkan putih telur ke adonan kuning telur, dibagi menjadi 3 tahap, aduk perlahan menggunakan spatula sampai semua tercampur rata. Jangan terlalu semangat sangat mencampur putih telurnya karena hasilnya bisa bantat.
- Tuang adonan ke dalam cup sampai 3/4 bagian cup terisi. Panggang selama 20 menit atau sampai bagian atasnya mulai berubah warna dan “pecah”. Keluarkan saat matang dan biarkan dingin. (Note: Bentuk cupcakesnya akan sedikit kempes setelah dingin, tapi itu normal dan bukan berarti bantat).
Untuk Whipped Cream:
- Campur semua bahan dan kocok menggunakan whisk yang sudah didinginkan di freezer sampai campuran whipped cream kaku.
Cara Penyajian:
- Pastikan kalau chiffon sudah dingin sempurna sebelum mulai memasukkan whipped cream ke dalamnya.
- Masukkan whipped cream ke dalam piping bag dengan ujung yang diinginkan, tekan piping bag di bagian tengah kue dan tekan whipped cream sampai kue terisi. Selama kita mengisi, kue akan terasa “mengembang” sedikit.
- Begitu whipped cream mulai keluar dari bagian atas kue, tutup dengan hiasan whipped cream dan tabur gula halus di atasnya.
Resep menghasilkan 12 buah cupcakes dengan cup ukuran 4,5 cm.
mums mums mums
Melihat betapa simpelnya resep ini dan banyaknya variasi yang mungkin dilakukan membuat gue jadi gatal ingin membuatnya lagi. Mungkin next time ditambah sedikit pasta pandan sehingga warnanya hijau dan wangi pandan. Pasti makin keliatan manis dengan kontrasnya warna whipped cream yang cerah. Atau mungkin ganti menjadi chiffon cokelat? Hmmm… ke dapur lagi yuk aaaaah…
Huhuhuhu.. jadi intinya ini tuh kue creme luar dalem ya, Be? Duh kebayang enaknyaaaaaaaa.. (T^T)
ïya Del… jadi enak banget kalo dingin 😀
kebayang enaknya mbak Be ?
sebenernya gampang yaaa, cuma kalo masak masak gini bagian yg paling bikin males itu CUCI PIRING-nya kalo aku.
mau deh tiap hari bikin kalo ada yg nyuciin ?
hahaha… aku biasanya nyicil nyuci piringnya pas nunggu kuenya mateng di oven. daripada bengong, mending sekalian bebersih.. 😀 cuma enakan kalo ada yang nyuciin sih.. LOL
Terima kasih resepnya. Kelihatan enak sekali.
Sama2.. semoga cocok juga resepnya.. 😀
Minta mama bikinin ini aaah. Aku selalu gagal soalnya dalam hal masak dan bikin kue hahahaha. Jago makannya doang 😀
Hahaha.. emang lebih enak tinggal nunggu jadi aja 😆
Be, aku save yaak resepnya.. belom skill di baking sih, tp bisa minta bunda bikinin ???? hahahah.. waah, kakak Jo aja nagih yaa, bentuknya juga menggodah ??
Kapan-kapan nyobain ah ?