Memanfaatkan waktu malam yang lebih panjang di musim dingin ini, kota Helsingborg kembali mengadakan sebuah festival yang bernama Dröm Ljus, atau Dream Light. Terakhir kali event ini dilakukan, seingat gue tahun 2013 yang lalu. Gileee.. ga berasa udah 5 tahun aja terlewat. Karena yang pertama itu menurut gue berhasil banget bikin kota Helsingborg tambah cantik di waktu malam, ketika Bubu ngajakin untuk jalan-jalan dan menikmati instalasi lampu yang dipajang, gue pun langsung mengangguk setuju. Walau di luar sedang -2°C, yasudahlah.. mari kita hadapi saja bersama.
Perjalanan kami dimulai dari sebuah taman yang terletak ga jauh dari komplek apartemen kami tinggal. Kebetulan sekolahnya si kakak posisinya ga terlalu jauh dari sana, jadi saat jemput si kakak gue bisa mengintip sebentar mereka sedang memasang instalasinya. Di sana dipasang sebuah kerucut tertutupi lampu yang mengingatkan gue akan pohon natal. Di sekitarnya juga dipasang beberapa pohon pinus sebagai pelengkap suasana. Sayang aja tahun ini di Helsingborg jarang banget turun salju tebal. Kalau ada bersalju, pasti suasananya akan lebih jauh lebih cantik.
Di taman yang sama juga terletak deretan pohon sakura yang biasa menjadi tempat gue “photoshoot” setiap musim semi tiba. Alih-alih bunga sakura yang bermekaran, di ranting-ranting pohonnya dipasang lampu-lampu kecil berwarna merah muda, sehingga mirip sakura yang sedang mekar. It’s so pretty… ???
Dari taman kami lanjut ke salah satu alun-alun yang letaknya ga jauh dari sana. Di sini diletakkan sebuah mobil pengaduk semen yang di bagian luarnya sudah dialih fungsikan sebagai lampu disko. Di tempat yang sama juga dipasang musik disko untuk mengundang orang-orang yang datang untuk joged bersama. Setelah puas foto-foto di sana, kami terus berjalan menuju ke tengah kota.
Semakin jauh kami berjalan, gue mulai menyadari kalau festival Dröm Ljus tahun ini kurang seru dibanding 5 tahun yang lalu. Kalau dulu terasa lebih meriah aja, karena instalasi yang dipasang ga cuma lampu-lampu ditempel sana sini. Tapi ada juga yang menggunakan lilin, ada yang berbentuk rumah berlampu warna warni, dan lain sebagainya. Di taman dekat perpustakaan pun biasanya digunakan semaksimal mungkin sebagai lokasi pemasangan instalasi, kali ini sepi banget. Mungkin karena di Helsingborg lagi banyak pembangunan jalan dan bangunan dimana-mana menambah faktor kenapa pemasangan lampunya ga maksimal.
Harus ku akui, sebenarnya gue agak merasa kecewa siiih. Tapi namanya juga hiburan gratisan yaaaa… nikmati sajalah. Udah bagus ada… Hahahaha… :laugh:
minus dua tapi terbayar dengan pemandangan kece lah ya, be
bagus bangeettt
Banget mbak.. biar kata tiap kali buka sarung tangan rasanya langsung aduhai, tapi tetep jekrek terus ??
Waaah mengingatkan pada Christmas illumination di Jepang
Waaaah.. emang kalau winter paling nyenengin kalau liat hiasan lampu gini kali yaaa.. supaya ga berasa suram banget ?
Waktu aku ke Jogja, ada juga semacam tempat yang isinya hiasan-hiasan dari lampu gitu. Tapi, sayangnya nggak meriah juga. Tempatnya di Monumen Jogja Kembali.
Oh ya, tapi menurutku udah rame dream light kaya gitu. 🙂
Ah iyaaa.. yang di Jogja kayaknya permanen ya hiasan lampunya..
buat org Jakarta mah yg kayak diatas udah bagus buangetttttt :yes:
Jarang2 liatnya yaa.. tapi Jakarta tuh lebih meriah loh kalo urusan lelampuan. Di sini kalo ada event doang baru terang ??
gratisan = terima nasib :p