This whole thing about WNA needs to pay 500juta so they can get married to an Indonesian women is draining my strength. Bener2 ga habis pikir kenapa bisa2nya negara sendiri melarang wanita2nya menentukan siapa yang bisa dinikahi.

Gue sendiri pun akhirnya jadi sama bubu bukan karena gue emang  ngincer bule terus. Semua mantan2 selama ini cowok2 indo kok. Cuma kebetulan aja dan mungkin memang jodohnya kalau sekarang yang jadi calon suami gue ya WNA. Sekarang gue cuma penuh pertanyaan.. Memang salah yaa… kalau memilih orang2 di luar lingkaran kita sendiri? Bukankah nikah campur tuh udah terjadi di Indonesia tanpa sadar juga. Banyak suku2 dari Sabang sampai Merauke.. beda bahasa, beda budaya.. tapi banyak yang akhirnya nikah juga. Jaman sekarang pasti kalau ditanya keturunan apa, pasti jawabannya panjaaaaaaaaang banget.. ada campuran palembang, jawa, sunda, cina.. ya ga seeeeeh??

Beberapa hari ini gue ‘memantau’ opini masyarakat tentang semua ini. sedih melihat beberapa opini yang bilang perempuan indonesia yang nikah sama pria WNA tuh pasti “ayam” atau pendapat miring sejenis lainnya. Padahal waktu gue liat di grup FB Komunitas Kawin Campur.. kebanyakan dari mereka itu smart kok. (gue bilang kebanyakan karena ga semua dari anggotanya pernah ikut diskusi, jadi ga tau sisanya). Hal itu terlihat sekali dari hasil diskusi2 mereka, topiknya pun macem2.. ada yang ringan2 sampai yang serius seperti masalah 500juta itu. They really know what they are saying. Sayangnya ga semua orang bisa atau lebih tepatnya mau melihat hal itu..

Anyway… ada 1 fenomena lucu yang gue perhatiin waktu mereka menunjuk ke arah WNA pasti yang terlintas itu bule2 kaukasian… Padahal WNA tuh bisa Jepang, Malaysia, Singapore, Australian, dll dll… kenapa yaa??? 😛

So yeah.. haaaaaaaaaaaah… sekarang pusiiing banget… but like Bubu always say.. “just keep positive..” haaaaaaaaah… love my bubu… <3