Pada dasarnya gue itu ga suka naik pesawat terbang. Gue suka banget kalo diajak jalan-jalan, liburan. Tapi naik pesawat itu selalu sukses bikin kaki ini dingin, tangan gemeteran, jantung deg-degan, dll. Ga sinkron yeee.. hahaha.
Karena itulah ketika kami pulang kampung kemarin dan harus membawa Jo melintasi setengah dunia menggunakan pesawat, cukup lah membuat gue sakit kepala. Yah aku kan takut mamah. Apalagi di tengah-tengah liburan, kami nyempetin jalan-jalan ke HK dan KL, yang artinya frekuensi naik turun pesawatnya bertambah lagi.. Haaaaah.
Ini teh yah gimanaaa??
But then again, seperti halnya kehidupan, semua musti di HA DA PI. So I did. Dan ternyata, it was not so bad. *langsung sombong* LOL. Nah, berhubung kami sudah selamat melewati beberapa rangkaian perjalanan (baik itu long haul maupun yang penerbangan singkat) bersama si kecil, di post ini gue ingin berbagi tips-tricks untuk para mahmud-mahmud kece di luar sana yang akan berpergian untuk pertama kalinya bersama si kecil, terutama yang umurnya ga jauh dari Jo, sekitar 1 – 2 tahunan gitu lah. Ceritanya ingin berbagi sesama nubie.
Mari dimulai yaaa…
Otw pulkam ke Jakarta bulan Juli kemarin. “Hanya” bawa 2 koper check in, 1 cabin bag & stroller. Inilah bentuk packing light versi kami. LOL
THE PREPARATION – BEFORE THE FLIGHT
Persiapan perjalanan sudah gue lakukan jauuuuh sebelum hari keberangkatan kami ke Jakarta. Entah berapa banyak tips and tricks dari para mommy blogger yang sudah khatam bawa bocil bolak balik gue baca sambil diserapi setiap poinnya. Hal ini sebenernya bukan hanya untuk memastikan persiapan logistik yang dibutuhkan, tapi juga untuk mempersiapkan mental. Yah tau sendirilah perpaduan antara anak-anak dan pesawat seringnya ga enak. Jadi sebelum berangkat pun gue sudah bertekad setidaknya ga clueless amat lah selama di jalan.
Dari berbagai macam sumber yang udah gue baca selama ini (plus hasil pengalaman kemarin), hal-hal yang perlu diperhatikan ketika mempersiapkan perjalanan adalah sebagai berikut:
- Memilih waktu penerbangan yang tepat
Idealnya sih untuk perjalanan long haul, red-eye flight alias penerbangan tengah malam merupakan pilihan paling tepat. Saat itu anak udah capek plus memang waktu tidur mereka, jadi begitu masuk pesawat biasanya langsung pingsan tanpa banyak perlawanan. Kalau untuk penerbangan yang singkat rasanya jarang ada red-eye flight (paling last flight yah kayaknya), alternatifnya bisa dipilih saat mereka tidur siang atau sore.
Selain memperhatikan jam berangkat, lama perjalanan juga musti diingat supaya jangan terlalu lama. Kalau menurut gue pribadi sih untuk yang akan membawa bayi dan anak-anak terbang dari atau ke daerah Eropa, penerbangan menggunakan airlines timur tengah udah paling cocok lah karena mereka berenti di tengah. Setidaknya ortu dan anak-anak dapat kesempatan untuk keluar dari ruang sempit pesawat selama beberapa jam setelah 7-8 jam penerbangan.
Last but not least, banyaknya transit juga (IMO) usahakan 1x aja kalau bisa. Semakin banyak transit, semakin capek pula kita pindah-pindah terminal di airportnya. Kalo kunyilnya masih kecil gini, ribet bookkk.
- Memesan kursi di bagian bulkhead seat
Selama terbang bersama Jo gue seperti menemukan cinta baru akan kursi di bagian bulkhead alias paling depan. Aslik nyaman banget! Sudahlah ga ada orang yang duduk di depan kita, kaki bisa ngelongsor bebas, deket pula sama kamar mandi yang artinya kapan pun kita butuh ke WC untuk urusan pribadi ataupun anak ga perlu permisi-permisi dulu sama orang di sebelah atau ngantri lama karena bisa memantau kapan WC kosong. Selain itu space kosong di depan kursi bisa selalu dipakai si kecil untuk duduk-duduk main atau kita berdiri sembari ngurusin si kunyil. Apalagi kalau flightnya lagi kosong, siapa tau bisa seperti kami kemarin selama perjalanan Jakarta – Dubai, mendapat satu row di tengah untuk kami ber-3 aja karena pas ga ada yang duduk lagi di sana. Sedaaaap!
- Bawa bawaan secukupnya
Yang namanya liburan apalagi ke tempat yang jauh biasanya suka gatel pingin masukin satu lemari ke dalam koper. Ya ga sih? Apa itu gue aja ya? hahaha. Well ketika kita liburan sama si kunyil, dengan sangat terpaksa keinginan mau tampil kece gonta ganti baju di tempat tujuan lebih baik di simpat rapat-rapat aja karena packing light akan lebih baik daripada kebanyakan koper. Bukan cuma rentan overweight tapi akan ngerepotin kita sendiri selama sliweran antar terminal di dalam bandara.
Untuk stroller gimana? Selama bolak balik kemarin, strollernya si Jo selalu gue kasih ke pihak airline ketika kami sampai gate supaya gampang ngangkut Jo-nya selama masih di bandara. Tapi misalnya memilih check in strollernya juga gpp sih. Beberapa bandara menyediakan fasilitas stroller di Bandara. Seperti ketika kami transit di Dubai, stroller yang kami gunakan adalah stroller yang sudah dipersiapkan oleh pihak bandara yang tersedia dimana-mana.
Barang-barang lain yang perlu dipersiapkan di dalam cabin bag/tas yang mudah dibuka :
- Makanan bayi (biasanya sih ini bisa minta di pesawat, tapi kadang suka abis stoknya. Jadi ada baiknya bawa spare 1 botol).
- Susu bayi. Air putih bisa minta ke pramugari, jadi ga perlu bawa. Di flight Garuda Indonesia ke HK kemarin malah dikasih 1 botol Aqua tiap seatnya.
- Snack favorit si kecil buat cemil-cemil kalau anaknya ga mau makan.
- Popok tambahan
- Extra baju, baik untuk anak dan ortunya (never know kapan ada insiden muntah atau makanan/minuman tumpah di celana/baju)
- Obat-obatan untuk anak & ortu (obat pusing, alergi, dll). Minyak telon atau semacamnya yang biasa dipakai si kecil juga bisa dibawa.
- Mainan kesukanan si kecil. Bawa beberapa tapi keluarinnya satu persatu. Dari airlines terkadang ngasih mainan untuk si bebi, tapi kadang ga dapet juga.
- Persiapkan si kecil sebelum terbang
Stick to your routine! Saran tersebut sering banget gue baca di berbagai macam tips yang diberikan oleh para mommy blogger dan harus gue amini juga karena emang benar adanya. Sebelum naik pesawat, persiapkan si kecil seperti layaknya hari-hari biasanya. Seperti contohnya, jika penerbangan tengah malam, maka sebelum masuk pesawat ganti baju dulu menjadi baju tidurnya sehingga dia merasa nyaman. Sekalian juga ganti popok untuk menghindari ganti popok di pesawat. Kalau penerbangan siang hari, biarkan si kecil lari-larian menghabiskan tenaga selama di bandara. Biasanya sih begitu masuk pesawat dan disiapkan untuk tidur, anaknya ga banyak menolak.
D-DAY – DURING THE FLIGHT
Semua persiapan sudah selesai, hari H akhirnya datang. Well this is it. Saatnya menghadapi kenyataan. Baik itu manis atau pahit harus dihadapi saja. Setuju? Beberapa saran selama perjalanan yang bisa gue share:
- Jika anak tidur ketika menunggu di bandara, jangan dibangunin. Biarin aja mereka bobok atau pas duduk di kursi langsung nenenin/susu botol atau empong supaya balik tidur lagi. Penggunaan bassinet untuk bayi biasanya baru bisa setelah take-off dan lampu seat belt dimatikan, jadi ga ada gunanya bangunin si kecil juga. Pemberian susu (baik itu nenen atau nyusu botol) atau empeng katanya juga bisa membantu perubahan tekanan di kuping si kecil.
- Biasanya ketika waktunya boarding, orang tua yang membawa bayi selalu diberi privilege untuk masuk ke pesawat duluan. Gue dan Bubu termasuk yang suka masuk duluan karena Bubu lebih gampang masukin tas ke tempat bagasi di atas tempat duduk sementara gue dan Jo mulai menyamankan diri di kursi. Apalagi kalau anaknya udah mulai teler, begitu masuk langsung mulai nyusuin juga bisa bikin mereka anteng dan keganggu-ganggu lagi nantinya. Tapi ada beberapa pula yang sukanya masuk belakangan supaya anaknya ga bosen. The choice is yours. Pilih aja sesuai kebutuhan.
- Kalau anak bangun dan ga ada tanda-tanda mau tidur, saatnya mainan-mainan yang udah disiapkan dikeluarkan satu persatu. Misalnya mereka nolak, biarkan mereka mencet-mencetin layar TV. Lagi asik nonton Jurassic Park setengah jalan tiba-tiba di fast forward sampe abis atau layarnya di back mah gpp asal ga ada suara jeritan/tangisan dari si kunyil. It’s all worth it in the end.
Pencet-pencet TVnya sana nak.. mama nontonnya nanti di rumah aja deh.
- TV ga mau, mainan di buang, gelagat rewel mulai muncul, coba bawa si kecil jalan-jalan menyusuri lorong pesawat. Biasanya ngeliatin orang-orang bisa bikin anaknya seneng dan ga terlalu bosen lagi.
- Kalau masih rewel juga… Ingatlah bahwa perjalanan ini hanya sehari aja. It shall pass.
Sejauh ini naik dua maskapai yang berbeda (Emirates untuk Copenhagen – Jakarta PP dan Garuda Indonesia untuk Jakarta – HongKong PP & Jakarta – Kuala Lumpur PP), keduanya cukup child friendly. Di rute KL – JKT kami sempat minta tempat duduk di bulkhead seat seperti biasa tapi ternyata penuh. Instead kami diberikan satu row (3 kursi) untuk kami sehingga Jo bisa duduk sendiri. Di perjalanan pulang dari Jakarta – CPH juga Jo dikasih mainan & selimut dari Emirates, selain peralatan baby yang memang biasa diberikan.
Dan kurang lebih itulah tips/trik yang gue dapat dan alami selama liburan kemarin. Semoga membantu untuk yang membutuhkan. Kalau ada yang mau nambahin tips/trik berpergian sama si kecil untuk pertama kalinya. Boleh looooh ditulis di kolom komen. Sharing is Caring… eller hur?!
Kalo anaknya 2? Nah lo.. Ga bisa ganti2an juga. Masing2 ngurus 1. :tongue:
Harus bener2 siap mental dan fisik pulang kampung kali ini. :fear: Berharap yg kecil ga cerewet aja. Kalo yg gede sih sudah lebih ngerti. 2x pulang juga dia alhamdulillah ga pernah cerewet selama di pesawat ato transit.
Huahaha. Kalo 2 mah belum tau Dha. Belum pengalaman ??
Aamiiiin.. Kali kalo berduaan kakaknya bisa lbh anteng. Ada temen mainnya.
kalau jalan sama anak memang harus ada tip/tricknya sendiri, ya 😀
Hehe iya mba. Apalagi kalo pertama kali. Bawaannya senewen sebelum berangkat ?
Belum pernah perjalanan panjang. Tapi alhamdulillah si K gak pernah yang nangis kejer gitu seh. Merengek dikit dikit aja ?
Hihi syukurlah Niee. Smg nanti kalo ke HK juga anteng2 ya sikecil ?
Lama nggak mampir sini dan baru tau kalau dirimu mudik ke Indonesia. Maaf jadi nggak bisa kopdar 🙁 Anyway tips bener banget. Paling lama anaklku terbang 2,5 jam aja sih. Kalo lama banget, persiapannya mesti lebih rapi lagi nih.
Iyaa.. semoga lain kali kita bisa kopdaran ya Eka.. 😀
Mbak Be, Jo dipakein earmuff ga?
Ga.. di dalem pesawat ga terlalu kenceng kok suaranya.
waaaa…bebe udah selese mudiknya ya.
hayoooo bawa apa aja dr Indonesia…bumbuuuu…bumbuuuuu…..hihihi….ayo jembrengin..penasaran
HUahahahaha.. bumbu lah udah pasti Ver.. Sama keju kraft– hahaha
Info yang bagus be, wah wajib bawa perlengkapan baby secukupnya di kabin. Penting n wajib.
Duduk bangku paling depan emang lega.
Yang paling depan emang biasanya dikuasai ibu2 berbayi atau org2 yang rela duduk sebelahan bayi.. hihi
wah… ini info penting banget… rencana taon depan mau naik pesawat bareng si satu tahun hahahaha… thank you be…
Sama2 Mel.. semoga membantu yaaa.. Good Luck
eh kemaren baca di FB temen soal tips n trik travela ma bayi..
salah satunya bawa antimo gtu ekekek..lupa
Hahaha.. itu buat anak atau ibunya?
Tapi emang musti bawa obat2 pasaran secukupnya. Soalnya pas otw ke Dubai kmrn gue rempong sakit kepala sampe muntah gara2 telat makan dan lupa bawa obat yang biasa.. dudududu
Aku baca pelan2 postinganmu Be biar meresap ke otakku hehe. Aku belum pernah pergi naik pesawat dg anak. Wong ke Belanda aja yg 3-4jam perjalanan baru 30 mnt anakku ngamuk2 :doh: .
Naik mobil ya Nel? iya suka tricky juga kalau bawa anak. harus ngikutin jadwal mereka kadang2
Persiapan emang kudu mateng Be. Segala kemungkinan kudu diantisipasi dan yang terpenting ortunya gak gampang panik dan stok sabar kudu segudang ya. Well gw belom pernah sampe lebih dari tiga jam sih ya. hehehe
Iya Dan.. setidaknya kalau udah skenario2 yang mungkin terjadi, pas beneran kejadian udah ga bingung which leads to panic. Lebih idealnya sih kalau anaknya tidur sepanjang perjalanan sih.. hahaha
pinter ya jo gak rewel di pesawat…
kita lagi was2 nih ntar pas mau pulang indo hehe
Iya Man.. lucky banget kmrn si Jo bisa anteng terus. Pdhl udah kepikirannya yang horor2.. haha
Iiigghh.. bentar lagi ya pulkam. Good Luck yaaa.. Dari US kan jauh lebih lama lagi flightnyaa..
kami gaka kepikiran bulkhead seat itu Bee hahaha tapi pas dari Dubai ke Birmingham itu diisi dua ibu ibu baya bayi juga. Aku baru ngeh arti red flight yang kemarin dibilang Nisa ihihi. Next time buls seat itu bakal diinget inget Beee thaaanks
Bulk seat emang biasanya diproritasin buat ibu2/keluarga yang bawa bayi mba. Karena ada cantolan buat bassinetnya itu. Tapi banyak juga sih bapak2 berkaki panjang yang nekat duduk di sana. Hahaha..
Anak pertama umur 3.5 bulan jkt-bpn sukses bikin nangis panik emaknya karna dia ga mau diem mewek sepanjang jalan hihii..e tyt bosen..bgtu diajak berdiri langsung diem. Anak kedua 5 bulan bpn-jkt untungnya udh lebih pengalaman dari kakaknya jadi bisa lebih nyante walo ada insiden nangis2nya tapi lebih tenanglah mba be..ibaratnya practice makes perfect lah ya bener ga tu hehee.. 🙂
Betuuull.. Kmrn juga Jo sempet mulai rewel, aku bawa jalan2 langsung diem dia. Di ajak berdiri doang juga mulai ilang rewelnya. Makanya paling enak di bulkhead sit karena itu deh, ga repot permisi2.
Waah,,, aku blm berani bih bw Emory buat naek pesawat. Ini aja rencana pulkam k bukittinggi d pending2 terus gara2 atuut failed bw anak bocah. Padahal mah 2jem flight doank :lmao:
Yahbis gimana atuuuh hehehe,
Gw coba tips lo Be,,, smg anak kunyil solehah slama perjalanan :cozy:
Hahaha.. dibawa atuh lah.. Pasti anteng deh anaknya. 😉 😉
Wih, hebat tuh Be. Bawaannya gak banyak. Pas balik dari Indo bawaannya segitu juga gak? 😀
Nambah 1 koper medium aja kok masuk bagasi.. 😀
Baca postingan ini jadi inget dulu flight 30 jam dari Texas ke Jakarta pas Gemma masih bayi, capeknyaaaa. Padahal transit 2x di Moskow sm SG. Emirates kids friendly ya mba be? Aku pake SQ servicenya top pisan padahal cuma penumpang kelas ekonomi hihi.
Emirates menurutku lumayan sih. Pramugarinya ramah2 ke anak-anak. APalagi jurusan Dubai – Jakarta atau Jakarta – Dubai. Baik2 bangeeet. Tapi kalau yang ke/dari CPH kebanyakan galak dan rada judes.
Kursi bulkhead gitu kadang memang diperuntukkan untuk yang bawa bayi Be. Misalnya di skema kursinya Emirates ini:
http://www.seatguru.com/airlines/Emirates_Airlines/Emirates_Airlines_Boeing_777-300ER_3class_private.php
Di row 17, 23, dan 37 dikasi tanda untuk bassinet. Cuma nggak tahu deh itu maksudnya bassinet-nya disediain airline-nya atau bawa sendiri, hahaha…
Bassinetnya dikasih sama airlinesnya kok Ko. Cuma emang ada batasan berat dan tinggi sih untuk anaknya. Seukuran Jo biasanya ga dikasih lagi karena udah kegedean.
Kursi bulkhead gitu kadang memang diperuntukkan untuk yang bawa bayi Be. Misalnya di skema kursinya Emirates ini:
http://www.seatguru.com/airlines/Emirates_Airlines/Emirates_Airlines_Boeing_777-300ER_3class_private.php
Di row 17, 23, dan 37 dikasi tanda untuk bassinet. Cuma nggak tahu deh itu maksudnya bassinet-nya disediain airline-nya atau bawa sendiri, hahaha….
Komennya ampe echo Ko.. hahaha