From The Dark Little Corner

Hari ini genap sebulan sejak kami kembali dari liburan ke Indonesia selama 2 bulan. Dan harus gue akui, rasanya hampir saja gue ga mampu melewatinya. Yang gue paling ga suka kalau pulang kampung itu adalah efek gelap yang datang setelahnya. Apalagi setiap gue pulkam, durasinya cukup lama. Ga pernah kurang dari 2 bulan. Jadi baru aja masuk lagi ke comfort zone, eh tiba-tiba whiplash dan disuruh kembali ke kenyataan. Hasilnya?...

Menikmati Mudahnya Transportasi Online

Sebut aku kudet, tapi saat kami pulang kampung kemarin (ho’oh masih ga abis-abis ini cerita pulkamnya), gue akhirnya mencoba juga menggunakan transportasi berbasis online. You know, macam Grab, Uber, Gojek itulah. Baru sekarang Be? Ho’oh.. ? The thing is, setau gue Uber itu dilarang beroperasi di Swedia karena kendaraan yang beroperasi sebagai Uber memerlukan ijin seperti layaknya taksi biasa. Karena ilegal, jadilah jarang yang pake. Karena jarang yang pakai, hasilnya...

Be, Kurus Banget Sih!

Dan berbagai macam variasi kalimat dengan maksud yang sama pun seperti menjadi pembuka nyaris setiap orang yang ketemu gue secara langsung. Dari emak gue sendiri, lanjut ke adek (waktu kami ketemu di bandara Changi kemarin), dan kemudian teman-teman yang sudah sempat bersua selama perjalanan pulkam ini.

Kita stop dulu sebentar untuk sebuah penjelasan… No, gue ga tersinggung sama sekali ya akan komentar yang gue terima soal kurus ini. Beneran deh.

The thing is, harus gue akui, gue emang kurus banget. Berat badan gue sekarang bisa dibilang berat badan teringan selama ini. Kayaknya ga jauh dari sekitaran 40 – 42 kg aja. Cukup lumayan jauh kalau dibanding BB normal gue, yang seharusnya disekitaran 45kg. Makanya, kalau ada yang komentar kekurusan, gue cuma bisa bilang “iyaaaaa, emang niiiiih”.. hahahaha

Penurunan berat badan gue setelah melahirkan adek E emang termasuk yang super cepat. Kalo ga salah inget yaaa, hanya 3 bulan sejak Adek E lahir, gue udah balik ke BB semula di 45kg. Setelah itu bukannya stop, tapi malah terus dan terus turun. Sampai titik dimana gue merasa ketakutan sendiri karena kok rasanya gue makan normal-normal aja tapi BBnya ga nambah-nambah. Trus itu lemak-lemak pada lari kemanaaa??

(more…)

Our Sommarlov: Back to Bakken

Sebagai penggemar theme park, tentu aja gue berharap kalau anak-anak juga ikutan suka. Ga hanya supaya seru kalau kami mengunjungi salah satu theme park, tapi juga sebagai teman seperjuangan untuk ngerayu papaBubu. Kan biasanya bapak-bapak lebih gampang luluh kalo dirayu anaknya, dibanding istrinya. Hehehe… Supaya mereka familiar akan suasana theme park, liburan kemarin gue dan Bubu membawa mereka ke Bakken, salah satu theme park tertua di dunia yang lokasinya ada...