Akhir-akhir ini si neng sepertinya sedang masuk masa ‘rebel’ karena penggunaan kata “nggak” kok kayaknya jadi sering banget kedengeran. Dari mulai ditawarin makan, minum, tidur, susu, main, mandi atau apalah yang sebenernya dia mau, harus dulu dijawab dengan “nggak” sebelum akhirnya ngomel kalau misalnya dicuekin atau ditinggal. Ckckckck.. belajar darimana sih nak, kecil-kecil kok udah bisa trik malu-malu tapi mau gitu.. HIHIHI So far, gue sih seneng-seneng aja dengernya karena...
Hi there Lil Baby No.2
Sebagai bumil yang agak fakir USG alias kalo mau USG musti nunggu panggilan yang cuma datang 1-2 x selama kehamilan, ketika hari yang ditunggu-tunggu tiba itu pastilah berkali-kali lipat rasanya. Dari rasa senang, takut, senewen, penasaran, semua kumpul jadi satu dan semakin dekat menuju hari H pemeriksaan, semakin ga karuan pula rasanya. Dan itulah yang gue rasakan hari ini. image source: http://dailyhappyquotes.com Setelah musti menunggu belasan minggu, tadi pagi tiba...
Anak sakit dan sekolah
Sudah seminggu ini Jo kembali ikutan öppen förskola atau open pre-school. Tapi ga seperti di cerita gue yang lalu, sekolah yang kali ini jauh lebih baik dan memang seperti yang gue harapan. Orang tua yang datang kebanyakan orang Swedia (artinya untuk komunikasi lebih gampang, dibanding sesama pendatang), ruangan kelas yang ga terlalu besar (dimana jumlah anak dan ortu yang ikutan juga ga terlalu banyak) dan mempunyai kegiatan bersama, seperti bernyanyi....
Dilema dua bahasa
Mengajarkan Jo dua bahasa, Indonesia dan Swedia udah menjadi cita-cita gue sejak anaknya masih ada di dalam perut. Alasannya? Seperti yang udah pernah gue tulis di post ini, gue ingin Jo bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia. Terutama sesepuh yaa, kayak Uti & Atungnya, trus nenek, kakek yang lain. Karena kesian aja kalau ke Indonesia trus anaknya cuma planga plongo ga ada yang bisa diajak ngomong, takutnya malah ga betah...