Seperti yang udah sering gue sebut di blog, gue itu bukanlah tipe orang yang supel yang gampang masuk blusukan dan kenalan sama orang baru. Bagi gue prinsip “take it slow” sangat berlaku dalam berteman. Tapi di sisi lain gue juga gampang “nyaman” kalau ketemu orang yang cocok. Karena itulah ketika gue pindah ke Swedia, salah satu masalah utama yang agak bikin gue jiper adalah mencari teman. Emang sih berkat ibu...
Berdamai dengan keadaan
Jadi ceritanya kemarin, setelah bertahun-tahun lamanya, gue merasakan lagi yang namanya dipijet. Ga pijat seluruh badan gitu sih, cuma pijet kaki doang selama kurang lebih 40 menit. Dan coba tebak berapa biayanya? Karena gue pakai diskonan dari Let’s deal jadi harganya hanya 149 SEK atau sekitar Rp. 260 ribu dari harga aslinya yang sebesar 400 SEK (sekitar 700rban). Kalau dulu jaman baru pindah ke Swedia gue pasti bakalan hela napas...
SSS: Melahirkan di Swedia
Setelah sebelumnya gue bercerita tentang serba serbi menjadi bumil di Swedia, kali ini gue akan membagi sedikit serba-serbi melahirkan di sini. Tapi sebelumnya gue mau menjelaskan sedikit kalau informasi di posting ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi dan regulasi yang berlaku juga mungkin hanya valid di kota tempat tinggal gue sekarang. Bisa aja beda kota, aturan mainnya juga beda lagi. Tapi overall sih gue rasa kurang lebih sama lah yaa.. Tentang...
As December ends
Mumpung masih ada beberapa jam sebelum resmi pergantian tahun, mari kita bikin postingan penutup untuk tahun 2013 ini. Awalnya sih pingin bikin recap macam tahun lalu gitu, tapi setelah beberapa hari hanya memandangi halaman draft dengan tatapan kosong nan bloon tanpa tergerak untuk nulis apa-apa, akhirnya niatan tersebut sukses sampai di level niat aja.. hihihi.. Sebagai gantinya mending saya ngebawel random aja yaaaa… Tahun 2013… So how’s the year been...