Anak sakit dan sekolah

Sudah seminggu ini Jo kembali ikutan öppen förskola atau open pre-school. Tapi ga seperti di cerita gue yang lalu, sekolah yang kali ini jauh lebih baik dan memang seperti yang gue harapan. Orang tua yang datang kebanyakan orang Swedia (artinya untuk komunikasi lebih gampang, dibanding sesama pendatang), ruangan kelas yang ga terlalu besar (dimana jumlah anak dan ortu yang ikutan juga ga terlalu banyak) dan mempunyai kegiatan bersama, seperti bernyanyi....

Dilema dua bahasa

Mengajarkan Jo dua bahasa, Indonesia dan Swedia udah menjadi cita-cita gue sejak anaknya masih ada di dalam perut. Alasannya? Seperti yang udah pernah gue tulis di post ini, gue ingin Jo bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia. Terutama sesepuh yaa, kayak Uti & Atungnya, trus nenek, kakek yang lain. Karena kesian aja kalau ke Indonesia trus anaknya cuma planga plongo ga ada yang bisa diajak ngomong, takutnya malah ga betah...

The Story of the Pinky Party

Ga terasa, udah satu tahun berlalu sejak perayaan ulang tahun pertamanya neng kecil. Tahun ini sebenarnya kami ga berniat sama sekali bikin pesta besar seperti tahun lalu. Alasannya? zuzur.. karena kami malas.. hahahaha. Tapi ketika kami mau mengundang keluarga inti untuk makan-makan sederhana dan pas diitung-itung ternyata orangnya lumayan banyak, kami baru sadar kalau apartemen kami ini ga cukup untuk menampung jumlah tamunya. Jadi supaya semua bisa masuk dan duduk dengan nyaman, kami pun...

Bertamu dan ketemuan ala Swedia & Indonesia

Memperhatikan perbedaan antara kehidupan di Indonesia dan Swedia sepertinya sudah menjadi kebiasaan gue sehari-hari. Bukan untuk memperbandingkan mana yang lebih enak atau lebih ok sih. Tapi namanya juga manusia yaaah, ketemu sesuatu yang baru tuh pastinya ada rasa heboh sendiri dan membandingkannya dengan sesuatu yang lebih familiar. Kali ini gue ingin membandingkan perbedaan kebiasaan kalau ketemu teman-teman Indonesia dan ketemu teman Swedia. Kenapa iseng banget? Soalnya setelah gue perhatikan terus...