Halloooowww… saya kembali lagiiii..
Setelah menelantarkan blog selama seminggu lebih, akhirnya bisa kembali hopefully dengan banyak cerita. Yang dimana kebetulan semuanya akan berkisah seputar jalan-jalan kami kemarin selama seminggu ke Jerman. Yeaaay… *seru sendiri*. Berbeda dengan posting jalan-jalan gue sebelumnya yang selalu ditumplek jadi satu, kali ini gue akan membagi cerita jalan-jalannya menjadi beberapa post pendek (SPOILER ALERT: jangan pernah percaya kalo Bebe bilang bakal ngepost pendek). Soalnya setelah gue liat-liat fotonya kok rasanya bakalan jadi panjang banget kalau misalnya disatuin antara foto dan cerita jadi satu. Lagipula biasalah.. Modus supaya stok updatean posting jadi lebih banyakan gituuuh.. Muahahaha..
Well enihooo…
Perjalanan ini sebenarnya agak semi dadakan karena Bubu baru ngasih tau kalau dia akan dikirim ke Hamburg dan Greifswald hanya sekitar 1 bulan sebelum berangkat. Kenapa dadakan? Yah ceritanya doski pingin bikin surprise gitu deeeeh. Soalnya memang rencana ke Hamburg itu merupakan wacana yang hanya sukses menjadi angan-angan karena selalu aja ada alasan untuk ga jadi berangkat. So supaya gue ga (lagi-lagi) kecewa, suami sengaja nunggu sampai semua persiapan setidaknya fix 80% baru dia pengumuman.. Manis sekali yaa suamiku ini.. hahaha *padahal kayaknya sih dia takut dipelototin istrinya lagi*.
Karena trip ini pada hakikatnya adalah business trip buat Bubu tapi istri dan anak boleh ngintil ikutan, jadi semua persiapan akomodasi kami selama di Hamburg dan Greifswald sudah diatur oleh koleganya Bubu di Jerman. Begitu juga dengan pilihan moda transportasi yang setelah dipertimbangkan lebih jauh, ternyata lebih murah dan mudah lewat jalan darat aja menggunakan mobil.
Aseeeeeeek… akhirnya gue ngerasain juga lintas negara naik mobiiilll…
* * * *
Sebenarnya ada beberapa cara untuk mencapai Hamburg dari Helsingborg. Pertama tentu aja terbang melalui bandara di Copenhagen, Denmark. Cara kedua adalah dengan menggunakan kereta, lagi-lagi dari Copenhagen. Dan yang terakhir dengan menggunakan mobil melewati.. yak udah pasti Denmark dan kemudian lanjut ke Jerman.
Berhubung kami memilih cara ketiga, rute perjalanan yang harus kami lalui adalah Helsingborg – Rødby (Denmark) kemudian nyebrang menggunakan ferry selama 45 menit ke Puttgarden (Jerman) dan lanjut menuju Hamburg. Lama durasi perjalanan dari Helsingborg – Hamburg bisa ditempuh selama 5,5 jam aja. Masih 2 jam lebih dekat daripada rute Helsingborg – Stockholm. Ckckck… Kecian yaaaa..
Untuk menuju pelabuhan Rødby di ujung Denmark, otomatis kami harus melewati selat Öresund yang lagi-lagi bisa ditempuh dengan 2 cara, antara naik ferry dari Helsingborg – Helsingör atau lewat jembatan Öresund yang menghubungkan Malmö – Copenhagen. Yah kalo Helsingborg – Helsingör mah udah keseringan ga ada spesialnya lagi, kemarin kami memilih melewati jembatan Öresund saja. Apalagi kami berdua (oh yes, Bubu juga loh) belum pernah sana sekali melewati jembatan ini melalu jalur mobilnya, selalu lewat “bawah” di track kereta. Jadi penasaran juga bentuknya kayak apa siiih di “atas” sana.
Ternyata untuk melalui jembatan ini kami harus membayar tarif tol terlebih dahulu. Biayanya cukup lumayan juga. Untuk mobil pribadi tarifnya DKK 345 atau SEK 425 (± Rp.680.000,-) sekali jalan. Mahal yes? Untung dibayarin kantor deh.. Hahaha..
Pilihan gerbang tol. Bisa menggunakan kartu langganan, kredit/debit card atau bayar cash ke petugasnya.
Bayarnya pedih juga yaaaa..
Untunglah pemandangan yang ditampilkan selama perjalanan di atas jembatan cukup menakjubkan. Pilar-pilar penyangga jembatan yang super besar berdiri layaknya patung-patung raksasa yang ada di film LOTR. Belum lagi di kiri kanan juga bisa liat pemandangan kota Malmö dengan Turning Torsonya mentul sendirian dan ketika kita sampai di pulau buatan di tengah-tengah selat Öresund, mobil pun masuk kedalam terowongan sebelum akhirnya muncul kembali di dekat area bandara Kastrup, Copenhagen yang memberikan view pesawat take-off and landing. Cuma tetep aja siiih.. Kalo lebih murah naik kereta kayaknya enakan naik kereta yaa.. Nyahahaha..
Pilar-pilar penyangga jembatan. Jadi inget LOTR deh.. Hahaha
Yang unik dari rute Helsingborg – Hamburg melalui pelabuhan Rødby dan menyebrang ke Jerman yang kami lewati kemarin adalah rute yang sama juga digunakan oleh kereta antar negara dengan jurusan Copenhagen – Hamburg.
Lah kan mentok sampai pelabuhan? Trus penumpang keretanya gimana? Nah itulah letak keunikan rute ini. Kereta yang membawa penumpang dengan jurusan Copenhagen – Hamburg (dan sebaliknya) juga ikut masuk ke dalam kapal ferry yang menyebrang ke pelabuhan Puttgarden di sebrang sana dan baru kemudian melanjutkan perjalanannya ke Hamburg. Seru ga siiiih?
Salah satu jembatan di rute Copenhagen – Rødby
Setelah berkendara selama 2,5 jam dengan jarak 255 km akhirnya kami sampai juga di pelabuhan Rødby. Thank God suami udah booking slot waktu nyebrang beberapa hari sebelum hari H karena begitu kami sampai di pelabuhan antriannya sungguh luar biasa. Karena keterbatasan tempat, penumpang yang datangnya go-show harus menunggu 1-2 jam sebelum bisa masuk ke dalam ferry.
Ngelurusin kaki sebentar sambil main keluar mobil sementara nunggu jadwal masuk ferry.
Oh iya, masih penasaran dengan kereta yang ikut masuk ke dalam ferry? Langsung browsing aja di yutub yah dengan keyword “train rødby – puttgarden”. Pasti langsung banyak video yang muncul dan kasih liat proses kereta masuk ke kapal, dll. Kebetulan ketika kami masuk ferry, lokasi dek untuk mobil ga barengan sama dek kereta (mereka 1 level di bawah lokasinya bareng truk kontainer). Jadi niatan pingin pepotoan sebentar dan liat posisi kereta di ferry ga bisa deeeh. Hiks
Selepas penjalanan selama 45 menit yang memabukkan (kapalnya kerasa banget goyangannya, mungkin karena saat itu udaranya lagi ga bagus), kami sampai di Puttgarden dan langsung melaju ke Hamburg. Dari Puttgarden – Hamburg hanya menghabiskan sekitar 1,5 jam aja. Sayangnya pemandangan sepanjang tersebut cenderung membosankan. Jadi males dipoto-poto deh.
Hamburg.. Wait for us yaaa..
* * * *
Berbeda dengan rute kami saat berangkat, ketika kami harus kembali ke Swedia posisi kami sedang menginap di Greifswald. Kota ini letaknya ada di bagian utara Jerman, mungkin hanya sekitar 1,5 jam sampai perbatasan Polandia. Karena posisi kami yang jauh dari Rødby itulah kami mengambil opsi lain, yaitu menyebrangi laut Baltik menggunakan ferry dari kota Sassnitz dan langsung melabuh di Trelleborg, Swedia. Cuma tentu aja walaupun skip penjalan darat yang panjang, sebagai gantinya kami harus menikmati kapal ferry tersebut selama 4,5 jam saja. Huaaa.. Mamaaaah. Untunglah selama perjalanan ga berasa sama sekali ayunannya dan Bebe pun bisa bernapas lega.
Bye Germany.. See you again (hopefully soon) yaaaa..
Panoramic view of the Baltic Sea from the ferry | picture was taken by Bubu
Oh iya, untuk pemeriksaan paspor, kami sama sekali ga perlu kasih liat paspor sewaktu check in masuk kapal atau sewaktu masuk perbatasan antar negara. Cuma memang di pelabuhan Sassnitz dan mau parkir di jalur tunggu ferry, kami kena pemeriksaan secara random oleh polisi dan harus memperlihatkan paspor ke mereka.
* * * *
Neng Jo sendiri gimana selama perjalanan kemarin? Alhamdulillah banget walau trip kali ini adalah yang terpanjang yang kami jalani, si neng kecil sukses tidur nyaris di sepanjang penjalanan. Jo cuma bangun 30 menit sebelum kami sampai Rødby dan begitu dikasih nonton kartun kesukaannya, si bocah langsung anteng. Setelah turun dari ferry menuju Hamburg pun Jo langsung pules tidur dan baru bangun waktu kami sampai di Hotel.
Ketika otw dari Hamburg ke Greifswald dan Greifswald – Sassnitz juga Jo kebanyakan tidurnya. Kalau bangun cukup dikasih snack atau makan sembari main game di ipad sampai anaknya balik tidur lagi. Benar-benar bersyukur ga ada drama anak kecil jerit-jerit minta gendong, lepas dari car seat. Haaah.. Ga sia-sia beli carseat baru yang lebih gede supaya si neng nyaman duduknya.
Mata menatap tajam.. Galak amat sih neng..
Duduk sendirian di belakang pun Jo berani looh. Walau pakai intip-intip segala.
Wondering kenapa carseatnya Jo kok ngadepnya ke belakang padahal udah pakai ukuran yang lebih besar? Karena di Swedia posisi carseat yang umum adalah carseat dengan posisi ke belakang seperti ini sampai anaknya berumur 3-4 tahun. Posisi ini dianggap jauh lebih aman untuk anak karena kalau terjadi tabrakan, leher sang anak ga terkena imbasan hantaman yang bisa melukai tulang leher sang anak itu sendiri. So yeah, karena itulah kami pun memilih carseat ini. Which btw namanya Maxi Cosi Mobi, versi rear-facingnya Maxi Cosi Tobi dan kalo ga salah hanya dijual untuk pasar Swedia aja (yang cukup masuk akal karena mungkin hanya Swedia yang terbiasa dengan posisi carseat seperti itu).
* * * *
So.. That’s the end of part 1. See.. Jangan percaya deh kalo Bebe bilang bakalan ngepost pendek. Karena itu mustahiiil sekali.. Hahaha.. But anyway.. Sampai bertemu di kelanjutan ceritanyaa.. ^__^
Komennya mau dibagi 3 ah 😀
Neng Jo tambah manis dan cantik deh
hahaha.. biar banyak ya Nong komennya? 😛
Waa.. makasiiiih.. :blush: :blush:
Komennya mau dibagi 3 ah 😀
Neng Jo tambah manis dan cantik deh 🙂 *kecup basah Neng Jo*
Aku langsung pengen ngeyoutube cara masukin kereta ke kapal ferrynya deh 🙂
Ditunggu lanjutan ceritanya ya, Be (^-^)
Iya udah diliat belum video kereta masuk kapal ferrynya. Nong? emezing bangeeet.. hahaha
Udah dong…Dan bikin jadi pengen nyobain deh 🙂
Hahaha.. aku juga pingin nyobain nyebrang naik keretanya gitu. Tapi kalo inget kapalnya goyang2 jadi males lagi.. hahaha
Lagi lagi be cerita.
jujur aku penasaran dengan kereta yang masuk feri.
pintar ya jo ngak rewel sepanjang perjalanan.
wah kalau nanti punya anak wajib punya car seat juga kurasa di indo jarang yang pakai.
Iya aku juga ga liat proses keretanya masuk ferrynya secara langsung.. hiks padahal penasaran juga.
Tapi liat di video2nya aja Ria.. keliatan kok. Banyak video dari berbagai macam sudut.. :yes:
Iya bersyukur banget kemarin anaknya ga rewel di jalan. Soalnya suka ikutan spaneng juga kalo dia nangis2.. 🙁
Kalau bagiku sih carseat penting bangeeeet.
Aaahhh pasti seru neh perjalanan ke germannya. Apalagi keseringan mbakbe sama jo aja dong jalan berdua. Kan papanya sibuk kerja. Hehehehe.
Klo si k gak betahan duduk di carseat. Ya dari bayi selalu digendong seh ya didalam mobil. Kebiasaan orang indonesia. Hahaha. Jadi kagum banget sama jo bisa betah gitu.
Iya.. jadi sering jalan2 berdua si Jo aja.. Walaupun ditemenin juga sih sama teman blogger yang tinggal di sana.
Kalau soal duduk di carseat cuma masalah kebiasan aja kok Niee. Sama kitanya harus tegaan. Toh anaknya juga ga kenapa2 kok ditinggal di carseat gitu walau dia nangis juga. Kalo capek juga tidur.. haha
Posting panjang gapapa kok Mbak. Seneng ngeliat foto-fotonya yang keren 😀 Ayooo ditunggu lagi postingan berikutnya ^^
hahaha. makasih Lia.. emang aku kebawelan kadang2.. 😀
Mbak Be, kalau udah permanent resident Swedia gitu, ke negara schengen lainnya visa free yah Mbak? Seruuu banget jalan darat antar negara. Pengen kapan-kapan XD
Iya free visa Na. ga harus permanen sih. yg punya residen permit biasa juga bisa. :yes:
aku baca tulisan ini sambil buka peta Swedia dan Denmark biar bisa membayangkan jalur yang dilewati … kan nggak familiar dengan geografi sana he..he..
jalan 5,5 jam di sana udah ke 3 negara ya, sini mah baru nyampe Cirebon .., lewatin batas propinsi aja belum, masih di Jawa Barat juga he..he…
seru jalan2nya Bebe
hihihi iya nih mba.. niatnya mau masukin petanya jugatp kemaren nulisnya dari ipad, jadi susah deh.. hihi ntar di upfdate deh petanya.
ahaha.. iyaa.. tolnya kosong bangeeeeet. Jadinya bisa ngebut deh 😛
wah pinter ya jo bisa anteng gitu selama perjalanan.
lama juga ya di sana aturannya pake carseat ngadep belakang sampe 3-4 th. disini sampe 2 th aja tadinya gua mikir kok lama banget ya soalnya kaki anaknya sampe nekuk. hehehe.
Hihihi iya Man lumayan lama. tapi yah itu udah emang kebiasaannya kali yaa.. jadi walaupun kaki anaknya nekuk juga ya masih dianggep lebih aman daripada lehernya kenapa2.. 😀
Wah lama juga ya sampe anak umur 3-4 tahun harus adep belakang. Emang sih lebih aman kalo ngadep belakang. Tapi kan anak suka bosen ya kalo ngadep belakang gitu. Tapi Neng Jo baik ya bisa anteng gitu, padahal jarang-jarang kan duduk di car seat.
Fotonya cakep-cakep Be, ditunggu postingan selanjutnya. Gpp kok panjang-panjang 🙂
Iya Ngel lega banget ternyata si Jo anteng, bisa tidur terus. Udah sempet khawatir juga kalau dia bakalan rewel karena jarang naik mobil dan ngadep belakang gitu kan. semoga sih besok2 diajak jalan2 lagi tetep anteng, ga rewel.. huhuhu
Hebat Jo anteng gitu, Mama pasti senang :yahoo:
Iyaaaa.. mamanya senang bisa santai2 di kursi depan sampe ketiduran.. hahahaha :blush2:
si neng Jo pinter ya anteng gitu….
Pemandangannya mantab..jadi inget nyebrak Merak Bakauheni
Waaa… Merak Bakauheni juga begitu kah mba? aku belum pernah naik ferry ke Lampung. Pernahnya yang ke Bali sama Lombok
baru mau tanya kenapa carseatnya menghadap kebelakang eh udah dijelasin duluan :). kalau gak lewat tol ada jalan lain gak Be? 😀 kalau mau irit gitu loh hehehe kaya aku mau kesana aja ya
Hmmm… yang bayar itu sebenernya untuk lewat jembatan aja sih mba. Kalau ga lewat situ bisa nyebrang pakai ferry di helsingborg. Lebih murah tapi udah keseringan.. hahaha.. ini mumpung dibayarin kantor, jadi sekalian lah nyobain.. muahahaha
wah neng jo hebat yaa… ga bikin mamanya kepikiran… 🙂
ditunggu lho postingan selanjutnyaa… bakal nungguin mah kita2… :muscle: :muscle:
Hahahaha.. makasih loh Rollz udah nungguin.. :heart:
wah neng jo pinter banget yahh duduk di carseat anteng2…
aku sekarang udah ga pernah bawa carseat lagi… ga ada yang mau duduk soalnya.. dan disini gak harus juga .. padahal salah banget hehehe
ditunggu post selanjutnya ya. ga apa2 kok panjang 🙂
Hihihi… udah kebiasaan sih ya kalo disana, ga terlalu dipaksain kalo soal carseat. Di sini karena terpaksa jadi lama2 kebiasa sendiri.
Okeeey.. makasih udah nungguin.. 😀
Jo anteng banget, pinternya.. gak rewel ya duduk sendirian di belakang 😉 :good:
Iya… alhamdulillah banget ternyata ga rewel.. huhuhu..
Bebee…kayaknya seruuu banget nih jalan2nya…pengen baca tapi font nya bikin mataku susah bacanya hiks….ganti dong be fontnya..pliisss…dr kmrn susah bacanya…yah…yah….
wah memang fontnya kenapa Ver? soalnya di aku bentuknya gpp. Kekecilan kah? ato gimana?
Iya nih mbak, fontnya kekecilan :smirk:
Waaah. Masa? Soalnya di komputerku udah pas 🙁
Yang skrg udh aku gedein 1 point nih.. Semoga keliatan bedanya 🙂
Nah skrg udah oke fontnya. Kmrn2 italic tulisan sambung, jadi matanya kudu ekstra bacanya hihi….tengkyuh yah..akhirnya bisa bacaaaa kisahnya Jo lagi
Jahaa??? Italic sambung? Walah kok bisa ya? Soalnya di aku selalu kurang lebih modelnya gini fontnya. Tapi makasih udh dikasih tau. Jadi bisa dibenerin deh ^__^
wuih penampakan jembatannya mirip jembatan dari kota incheon ke bandara incheonnya..panjang dan gede..cuma pernah rada serem pas kabut.. :banana3:
itu ngantri 1-2 jam termasuk lama yak? gw dulu pas ke bali naik mibil nyebrang dari jawa ke bali nya ngantri ferry 5 jam gtu haha…kenyang deh liat pelabuhan :wacko:
neng Jo cantik banget apalagi pas foto ngintip2nya itu…trs kalo ngadep belakang neng Jo kerasa pusing ga ya? soalnya kan kalo naik mobil ngadep belakang suka pusing gtu yakk..sotoy :unsure2:
jadi ingat temenku yg naik sepeda 2 minggu dari stuggart ampe selat yg ngehub. denmark ama jerman… :muscle:
Hahaha.. Udah lamaa..
Kayaknya sih ga yaa.. Abis dia ga protes tuh.kalo gw ga bisa emang duduk ngadep belakang. Pasti puyeng
Waaa.. Hebat bgt.. Selatnya itu yg kmrn aku lewatin juga kah?
eh cuma ampe selat nya ternyata..iya kayaknya sama ama selat yg Bebe n fam laluin hihi :yes:
Hihihi soalnya perasaan cuma satu. tapi hebat juga sepedaan sejauh itu :whistle: :claps:
wah.. kok gak janjian sm maya?
Mba Maya di Munich bukannya mba? itu jauh banget dari Hamburg 🙁
[…] yang dekat dengan dua pulau terbesar di Jerman, Rügen & Usedom, lah yang membuat kami memilih untuk pulang ke Swedia melewati Sassnitz yang berada di pulau Rügen instead of balik arah menuju Puttgarden lagi. Untuk mencapai kota ini […]
Salam kenal mbak. Mbak bertanya dong,aku lg dihamburg pingin PP ke copenhagen by bus,tp setelah aku pikir2 kenapa ga sekalian ke sweden,ada ga sih mbak kapal ato cruise murah kaya vikingline tp yg rutenya mungkin copenhegen-helsinki-oslo-copenhagen ato m ungkin rute lain tp dr copenhagen? Makasi mbak
Halo…
Hmm. tadi aku liat2 ada Royal Caribbean cruise yang rutenya ke Norway tapi ga ke Oslo. Kalo ke Helsinki kayaknya ga mungkin murah soalnya jaraknya jauh banget.
Coba aja liat2 websitenya Royal Caribbean. Kadang ada promo gitu kok. Aku juga belum pernah naik cruise, jadi ga tau banyak soal ini.