Akhir-akhir ini si neng sepertinya sedang masuk masa ‘rebel’ karena penggunaan kata “nggak” kok kayaknya jadi sering banget kedengeran. Dari mulai ditawarin makan, minum, tidur, susu, main, mandi atau apalah yang sebenernya dia mau, harus dulu dijawab dengan “nggak” sebelum akhirnya ngomel kalau misalnya dicuekin atau ditinggal. Ckckckck.. belajar darimana sih nak, kecil-kecil kok udah bisa trik malu-malu tapi mau gitu.. HIHIHI So far, gue sih seneng-seneng aja dengernya karena...
Anak sakit dan sekolah
Sudah seminggu ini Jo kembali ikutan öppen förskola atau open pre-school. Tapi ga seperti di cerita gue yang lalu, sekolah yang kali ini jauh lebih baik dan memang seperti yang gue harapan. Orang tua yang datang kebanyakan orang Swedia (artinya untuk komunikasi lebih gampang, dibanding sesama pendatang), ruangan kelas yang ga terlalu besar (dimana jumlah anak dan ortu yang ikutan juga ga terlalu banyak) dan mempunyai kegiatan bersama, seperti bernyanyi....
Dilema dua bahasa
Mengajarkan Jo dua bahasa, Indonesia dan Swedia udah menjadi cita-cita gue sejak anaknya masih ada di dalam perut. Alasannya? Seperti yang udah pernah gue tulis di post ini, gue ingin Jo bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia. Terutama sesepuh yaa, kayak Uti & Atungnya, trus nenek, kakek yang lain. Karena kesian aja kalau ke Indonesia trus anaknya cuma planga plongo ga ada yang bisa diajak ngomong, takutnya malah ga betah...
Ketika Batu ketemu Batu
Memasuki usianya yang ke 20 bulan, Jo makin ekspresif menunjukkan sifat dan kepribadiannya. Seperti yang sudah terlihat dari bayi, anak ini suka banget senyum dan cukup ramah kepada orang asing. Walaupun pemalu tapi masih mau lah diajak ngomong atau menebarkan senyumnya. Selain itu si Jo juga ga pelit. Kalau lagi menikmati makanan atau minuman favoritnya, pasti dia ga segan-segan membaginya ke mamapapa atau eyang dan tantenya. Misalnya kita yang iseng...