The HongKong Trip 2015: The Yalan-yalan Story

Sebenarnya kalau ditanya Kota apakah yang ingin gue kunjungi di Asia (selain negara tetangga seperti Singapore, KL dan Bangkok)? Jawaban gue pasti antara dua, Seoul atau Tokyo. Udah kepengenan banget sedari dulu setidaknya sekali menginjakkan kaki kesana. Karena itulah ketika kami berencana pulkam selama berbulan-bulan ini, gue sempat mengajukan proposal ke Bubu untuk mengunjungi setidaknya satu dari dua tempat tersebut.

Sayang… kedua proposal tadi mendapat jawaban yang sama “Nanti aja yaaa, kita nabung dulu”

Hiks.. pedih sekali. :cry2:

Emang sih kalau kami sampai mengunjungi kedua tempat tersebut di atas pinginnya all out. Apalagi kalau sampai ke Jepang. Maunya jalan santai tapi semua didatengin. Yang artinya harus modal waktu (setidaknya 10 hari di sana) yang pasti ujung-ujungnya berimbas ke budget. Belum lagi kalau mau ke kedua negara tadi, gue musti ribet ngurusin visa dulu kan. Yah sudahlah disimpan dulu saja rencananya. InsyaAllah nanti ada rejeki lagi bisa beneran jalan-jalan kesana.

Korea & Jepang tercoret, pilihan selanjutnya adalah HongKong. Kenapa HK? Simpel sih, karena gue belum pernah kesana. muahahahaha.. Yah, aku pan pingin tau kan HK itu seperti apa plus bisa sekalian juga mampir ke Disneylandnya untuk nyoret daftar Bucket List. Hihihi.

Namanya orang berencana yah, kadang ada aja cobaannya. Trip ini pun nyaris ga jadi dijalani karena dua hari sebelum hari H si Jo tiba-tiba panas tinggi karena ketularan flu dari tante dan mamanya. Sempat terpikir untuk ninggalin Jo di Indonesia, tapi kok ya kami ga tega. Untunglah setelah malamnya ke dokter, si kecil berangsur pulih dan kami pun jadi berangkat. Sayangnya selama di sana gantian mamanya yang tepar terus karena badan meriang, bahkan sempat panas tinggi juga 2 malam. Huhuhuhu.

But despite all that, we still managed to explore around the city and back. Alhamdulillah.

Places we visited

MACAU

Seperti yang sudah gue ceritakan di post ini, tujuan pertama kami begitu sampai di HK adalah mencapai Macau untuk menginap di Venetian. Karena fokus kami selama di Macau itu memang untuk menikmati hotel, jadi kebanyakan waktu kami habiskan di kamar, mall hotel dan mall sebrangnya hotel *oh yes, kami emang anak mol*. Kelar proses check out dan menitipkan koper-koper di terminal ferry, kami bertiga baru mulai menjelajahi pulau Macau dengan mengunjungi berbagai tempat turis yang ada disana. Contohnya seperti The Ruin of St. Pauls Church, Senado Square dan yang terakhir The Fisherman Wraft. Persamaan dari ketiga tempat tersebut? Selain memang semua tujuan mainstream, semua tempat tadi sempat nongol di salah satu episodenya Running Man.. :muhaha:

 macau-01edit

Sudah sah pernah mengunjungi Macao.. LOL

macau-03edit Senado Square

macau-02edit

Fisherman Wraft – Tempat ini sebenernya bagus, tapi sayangnya kosong mlompong. Jadi ga seru jalan-jalannya 🙁

HONGKONG – The Ladies Market

Sama seperti Macau, tempat-tempat yang menjadi tujuan jalan-jalan kami selama di HongKong hampir semuanya (atau memang semua sih) tempat tujuan turis. Salah satunya ya Ladies Market ini. Bertempat di Pulau Kowloon, gang penuh stall dagangan bisa ditemukan berbagai macam barang dari tas (kw), casing hp, mainan, baju, dll. Ketika kami berkunjung kesana siang-siang, kondisinya masih sangat kosong. Jalannya enak ga pake senggol bacok sama pengunjung lain yang lewat. Apalagi kami bawa stroller, nyaman banget lah dorongnya. Di sekitar ladies market ini banyak juga toko-toko sepatu yang model-modelnya jarang ada di Indonesia. Seperti sepatu converse untuk bayi, converse model gladiator, dll. Sayang harganya lumayan juga sih, jadi keluar dari sana kami hanya berhasil membawa pulang sebuah baju untuk Jo saja. Tumbeeeeeeeen…

HK-01edit

HONGKONG – Symphony of Lights

Mengikuti tema mainstream places to visit, kami juga mengunjungi daerah Avenue of Star di pinggir sungai untuk menyaksikan pertunjukan Symphony of Lights ini. Sengaja kami memilih hari dimana audionya menggunakan bahasa inggris dengan harapan kami akan mengerti apa yang disampaikan selama pertunjukkan. Sekitar 1 jam sebelum acara kami sudah tiba dan mendapat tempat yang cukup lumayan ga terlalu jauh dari terminal Ferry. Semakin banyak orang berkumpul, semakin merasa deg-degan pula saya. Huaaaah.. kira-kira akan sebagus apa nih shownya.

Dan ketika pertunjukkan selesai gue hanya bisa berkomentar “WHAT?! GETO AJEEE?!”

Jadi gue kira pertunjukkannya itu akan melibatkan hampir seluruh gedung yang berlokasi di pinggir sungai di bagian pulau HongKong. Jadi lampu-lampu menyala mengikuti lagu atau apalah. Tapi ternyata, hanya beberapa gedung yang mengeluarkan sinar laser (atau apa tuh yang bergaris) dan kemudian bergoyang mengikuti lagu. Udah itu tok. Memilih datang di hari khusus demi mendengarkan penjelasan dalam bahasa Inggris pun ga ada gunanya karena yang mereka jelaskan cuma gedung mana aja yang berpartisipasi dalam pertunjukkan ini. Ga ada kisah apa dibaliknya atau lainnya.

SAYA KECEWAAAA..

Tapi seperti yang dibilang Angela, namanya juga pertunjukkan gratisan Be.. iya juga siiih. Udahlah gratis ga mungkin dong minta pertunjukkan kembang api.. hahaha. Tapi ya mbok ga gitu-gitu amat.. *tetep maksa*.

HK-02edit

HONGKONG – Disnyeland Park

Cerita lengkapnya bisa dibaca di posting sebelumnya.. ^_^

HONGKONG – The Peak

Ketika kami memutuskan untuk mengunjungi The Peak, kondisi badan gue sedang hancur minah. Sudahlah kecapean baru pulang malam dari Disneyland, suhu badan gue sempat naik sehingga perlu dikompres. Tapi daripada ga jalan-jalan ya, gue tetap paksain setidaknya mendatangi tempat ini.

Kami sampai disana hari Jumat siang dan antrian tiketnya cukup mengular walaupun ga panjang-panjang banget. Tiket yang kami beli adalah tiket PP dengan harga 83 HKD)/orang sudah termasuk tiket trem & sky terrace. Tapi karena gue punya voucher diskon yang gue dapatkan di airport (dibagiin secara gratis sebelum antri imigrasi), gue cukup membayar 63 HKD saja. Ihiiiy.. mayan buat beli sushi 😛

Perjalanan menggunakan tremnya sendiri seru. Naik dengan tingkat kemiringan yang cukup curam membuat gue agak sedikit deg-degan juga. Apalagi ketika hampir sampai di puncak. Alamaaaak, samping kanan posisi gedung-gedungnya udah di bawah semua ajaa.

Untuk Sky Terrace, menurut gue untuk foto-foto ke arah kota akan lebih indah diwaktu malam. Tapiiii. kalau mau buat pepotoan gaya, bagi gue siang lebih ok karena ga perlu kena cahaya flash. Cuma kalo siang, ya gitu deh panasnya.. aku tobat!

HK-06edit HK-03edit HK-04edit HK-05edit

duuuh, kok hari ini kok sepi pelanggan ya – trus ada tangan emaknya lagi inframe -_-“

 HONGKONG – AVENUE OF STARS

Walaupun kayaknya daerah ini bisa dibilang lokasi paling ngehits, kami baru memutuskan untuk jalan-jalan ke sana sehari sebelum pulang ke Indonesia.Alasannya ga lain karena, kami ga tahan panasnya.. hahaha.

Untuk patung-patung dan lokasinya sendiri sebenarnya ya biasa aja. Tapi dibantu dengan backdrop deretan gedung dari pulau HongKong di sebrangnya, tempat ini jadi terlihat lebih spesial. Selama foto-foto juga kami untungnya ga perlu ribet rebutan sama turis yang lain karena kebanyakan maunya foto bareng eyang Bruce. Sisanya, nunggu 2-3 menit juga udah bisa bergaya. 😀

HK-09edit

can you spot emak Bebe lagi nyoba selfie?

HK-07edit

mas, istrinya lagi begini kok ya dipoto toh..

HK-08edit

the photographer

HONGKONG – CityGate Mall

Ke HongKong tanpa belanja itu rasanya… kurang yaaa. Setelah berhasil menahan diri selama 6 hari hanya membeli 1 buah baju untuk Jo dan 1 buah pensil alis untuk mama Bebe, kami baru kalap ketika mengunjungi mall satu ini. Lokasinya hanya sekitar 10 menit dari Airport (ada bus langsung menuju kesana), mall citygate ini adalah sebuah outlet mall dari beberapa brand ternama, seperti Esprit, Kate Spade, Coach, Adidas, dll. Dan baru di tempat ini lah gue banyak bertemu orang-orang dari Indonesia juga.. hahahaha.

Memang harganya murah banget kah disana? Untuk brand-brand semacam MK, Coach gue ga tau yaa.. haha.. Soalnya ga update juga harga di Jakarta berapaan. Tapi kalau untuk Esprit sih lumayan banget diskonnya.

How we got around

Berhubung pada trip kemarin kami membawa bayi jadi dalam memilih moda transportasi biasanya faktor gampang dan nyaman selalu menjadi penentu utama. Karena itulah kalau kami sedang membawa koper-koper besar menuju ke hotel dan dari hotel, seringnya kami memilih naik taksi aja. Selain cepat, pakai taksi juga meminimalisir keribetan harus naik turun trem atau MTR sambil gotong stroller, dorong koper, bawa bayi. Haissh, bayanginnya aja udah puyeng duluan.

Selain taksi, kami juga sempat mencoba berbagai macam transportasi yang tersedia di HongKong, seperti trem, ferry, bus dan MTR. Dari semuanya, kami cukup suka trem dan bus. Selain gampang masuknya (ga perlu gotong stroller di tangga), naik bus dan trem juga memberikan pemandangan yang lumayan. Tapi tentu aja, untuk tempat-tempat yang cukup jauh mau ga mau kami harus menggunakan MTR juga.

Untuk berjalan-jalan, kami selalu menggunakan Octopus card yang kami sewa selama di sana. Kartu ini memang kartu sakti sekali karena selain bisa dipakai untuk bayar semua transportasi, juga bisa untuk bayar yang lainnya. Bayar McD bisa, 7/11 bisa, starbucks bisa. Cuma bayar dosa aja sayangnya ga bisa :P.

The people

 Kalau lagi liburan gini tentu ga seru kalau ga meratiin tingkah laku orang-orang di sekitar. Untuk warga HK sendiri gue perhatikan kebanyakan cukup disiplin yah. Nunggu bus atau angkotnya ngantri. Biarpun antriannya panjang bener sampai belok-belok gang juga ya tetep antri. Udah gitu setiap kali gue naik MTR sambil gendong Jo pasti selalu ada yang nepok dan memberikan kursi. PASTI. Yang ngasih ga cuma anak-anak muda loh. Mba-mba & mas-mas pekerja kantoran, bapak-bapak, pokoknya yang merasa masih sehat waalfiat dengan senang hati memberikan kursinya untuk gue dan Jo. Keren sekaliiii.

Cuma sayangnya kearifan tersebut ga menular ke turis-turis yang berkunjung ke HK. Sering banget kami diselak oknum-oknum menyebalkan yang merasa dunia milik mereka. Ngantri imigrasi, selak wae, ngantri wahana, nyelip aja. Saking kesalnya, sempat Bubu ngebentak ibu-ibu paruh baya yang berusaha nyelak masuk ke dalam lift padahal kami sudah berdiri di depan pintu dari sebelumnya sambil membawa stroller. Ckckckckck.. Bu.. bu.. nekat banget sih bikin Bubu marah. *guyur air es ke Bubu biar adem*.

# # # #

Walaupun perjalanan kami bisa dibilang ga sempurna (ga optimal jalan-jalannya, lebih banyak ngendon di kamar hotel), liburan kemarin cukup menyenangkan. Jo sangat amat mudah dibawa kemana-mana. Ga rewel, nurut-nurut aja digotong sana sini. We were super blessed. Semoga di perjalanan liburan kami selanjutnya ga ada yang sakit, sehat sejahtera semua. Supaya bisa pol-polan lagi seru-seruannya. Aamiiiin.

BTW, saran aja kalau mau ke HK itu mendingan jangan pas musim panas ya teman-teman (Juni – Agustus). Mataharinya itu loooh, kayak lagi buka cabang dimana-mana. Ngepol banget asliiiiik!!

More about Bébé

An Indonesian who currently living in Helsingborg, Sweden. A wife and a mom of two cute baby girls. A gadget-freak, manga lover and k-pop listener. Has a passion for photography. Love traveling and cooking.

26 thoughts on “The HongKong Trip 2015: The Yalan-yalan Story

  1. qonita

    anggap aja HK itu pemanasan dari tokyo dan seoul hihi…
    emang Be symphony of lights nya biasa aja..jadul gtu haha..tp HK lmyn ngangenin..trs kalo ingat macau gw ingatnya egg tart haha

    ah org HK baik2 yak..di subway seoul kadang nih eh ato sering, kalo kursi prioritas udah penuh, org yg duduk di kursi biasa suka ga mau ngalah ngasih duduk ama yg lebih berhak, banyak yg sibuk main hp gtu 😛
    :sebel:

    Reply

    1. Bébé

      Haha iya kayaknya cukup ya jadi pemanasan dua itu. Nah itu, org2nya baik banget. Pdhl sempet gw udah bilang naik mtr untuk 1 stasiun aja,tetep dicoel suruh duduk.. Ckckck

      Reply

  2. Niee

    Aku juga pengen banget ke tokio sama seoul mbakbeee. Tapi mikirnya tunggu si K udah gede jadi dia bisa udah ngerti dia dimana. Kan sayang udah jauh jauh tapi anaknya gak ngerasa. Hahahahaha.

    Kalau HK aku juga pasti milih tempat yg turis banget gitu. Ya emang biar kekinian seh. Hahahahahaha.

    Reply

    1. Bébé

      Hahaha.. Kalo pertama kali mending turis banget Niee. Biar ga penasaran sama bentuknya. Iya aku pun pingin Jo udh ngerti. Tapi kalo skrg seridaknya ngirit ongkos. Pesawatnya kan belum byr full ?

      Reply

  3. Arman

    Ya ampun sempet demam segala ya be… Gw inget pas gw ke HK juga demam. Tp gw perginya pas desember dan dingin banget. Hehehe

    Reply

    1. Bébé

      Iya Man. Sisaan sakit di jkt kebawa ke HK. Apalagi selama di HK kan pinginnya jalan2 terus tuh, ga ada istirahat. Jadilah makin parah sakitnya.

      Reply

  4. Lidya

    Senangnya kalau bawa anak liburan gak rewel, nanti jalan2 lagi ya mudah-mudahan sehat selalu

    Reply

    1. Bébé

      Aamiiin.. Semoga pas semua lagi sehat.
      Iya.. Seneng banget anaknya nurut aja dibawa kemana2

      Reply

  5. Jalan2Liburan

    gak keliatan kalau lu sakit Be, asli ya tiap mudik gw jg pasti demam dan flu deh, kadang malah sehari baru nyampe lgs bersin2…kacau kacau!

    Jalan2Liburan → Stasiun Kereta Cantik Milik Antwerpen

    Reply

    1. Bébé

      Emang beda udara kali ya Feb. Temen2 gw sih biasanya bermasalah sama perut hiks

      Reply

  6. fitri3boys

    Untungnya si kecil Jo sehat dan anteng ya…

    DI foto gak keliatan loh kalau mamanya Jo sakit, gayanya tetep maksimal kok…

    ituh foto2nya selalu bagus2 banget deh

    Reply

    1. Bébé

      Iya mba. Alhamdulillah banget dia sehat walau selama disana masih suka batuk2.
      Makasih mba. Kalau keliatan sehat emang dipaksain biar fotonya ga sedih2 amat. Hahah

      Reply

  7. dani

    Kalo ke tempat semaju HongKong kayaknya pengen banget nyobain pu lic transport beraneka rupa juga Jo. Trus soal pengalaman ama orang sono, karena business trip kali ya, temen-temen gw pada bilang orang HK malesin. Galak-galak. Hahahaha.

    Reply

    1. Bébé

      Hahaha,. Masa galak Dan? Emang agak jutek sih orang2nya.. Haha tapi ga galak. Beda kali ya kalo kerja kantoran gt.
      Sama Dan. Seru aja ngerasain naik angkot2nya di sana. Hihi

      Reply

  8. Nella (Emaknya Benjamin)

    Beda asia dan eropa ketahuan banget pas siang hari, di asia anti item jadi berpayung ria 😀 .
    Kalau aku ada kesempatan ke HK berarti mending setelah agustus ya Be perginya.

    Reply

    1. Bébé

      Hahaha.. Ga cuma karena takut item sih Nel, tapi emang posisi mataharinya pas di atas kepala. Jadinya kalo ga pake payung atau topi kyk aku kmrn gitu, buat bbrp orang bisa bikin pusing. Kayak kena heatwave gitu deh. Jadi emang payung banyu banget supaya kepala ga langsung kena mataharinya.

      Iya mendingan ke sana pas musim dinginnya setelah sept atau awal tahun. Udaranya katanya lebih adem dan ga rame banget juga soalnya bukan libur anak2 sekolah

      Reply

  9. Puji

    Entah kenapa, aku belum tertarik ke HK 😀 tapi kayanya seru, bisa dipikirkan ulang hahaaa :banana3:

    Reply

    1. Bébé

      Seru kok Ji. Tapi emang kesana jangan pas musim panasnya. Ambil waktu agak dingin, jadi berasa beda sama di Indonesia.

      Reply

  10. sista

    Be, kalo naek trem n bus, emang gampang bawa stroller? stroller nya tetep kudu di tutup dulu tah? hehehe.. maksudnya ngga perlu gotong stroller di tangga? emang trem n busnya bisa masuk stroller dengan gampang?
    thanks yach infonya hehe buat referensi taon depan k sono sama anak2 hehe..

    Reply

    1. Bébé

      Stroller emg harus ditutup kalau naik trem & bus. Cm setidaknya kl sampai lokasi udh ground level. Sementara kalau naik mtr tuh harus gotong stroller turun tangga trus cari lift lagi. Pas sampe lokasi tujuan balik lagi kyk gt. Jd ribet. Apalagi ga semua stasiun MTR punya lift. Plus gw dan bubu tipe yg ga mau naik eskalator kl anak ada di dlm stroller. Jd setiap kl ketemu eskalator rempong dulu gendong anaknya baru jalan, abis itu taro anaknya lagi. Hehehe.

      Reply

      1. sista

        Oo begitu ya maksudnya ic hehe noted thanks yach.. 🙂

        Reply

    2. Bébé

      Oh iya strollerku kan typical umbrella strollwr gt. Jd mudah banget dibawa keluar masuk kendaraan umumnya

      Reply

  11. Leony

    Sebenernya Hong Kong lumayan banget buat jalan-jalan, tapi memang perginya kalau bisa jangan summer sih, matengnya gak kira-kira. Enaknya lagi, taksi masih terjangkau dibandingkan dengan Tokyo misalnya, jadi kalau pegel parah, masih ada cab yang bisa di hire. Lu jadi total brapa malam ya Be di Macau n HK?

    Reply

    1. Bébé

      Yup. Gw kemaren juga pake taksi bbrp kali abisnya ga mahal2 banget kok. Sebanding lah dengan kemudahan & kecepatan sampe ke tujuan.

      Gw disana kemarin 7 hari, 6 malam.

      Reply

  12. manda

    Mau tanya, sebenernya worth it ga sih ke Macau kalau cuma pulang hari gitu? Soalnya waktunya mepet, cuma bisa pp aja ke Macau nya. Makasih 🙂

    Reply

    1. Bébé

      Hmm… kalau punya waktu dari pagi sampai malem sih kayaknya worth aja yaa.. Tapi kalau misalnya buru2, sayang waktu di perjalanan aja sih menurutku. Harus nunggu ferry, imigrasi, naik ferrynya 1-2 jam, antri imigrasi lagi, tunggu bus/taksi. lumayan juga abisnya. Dan dari daerah perhotelan (kalau mau liat the venetian misalnya) sama pusat kota macaunya agak jauh juga.

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *