image from the little prince website
Gue belum pernah membaca buku The Little Prince karya Antoine de Saint-Exupéry ini. Tapi gue familiar dengan tokoh si pangeran kecilnya gara-gara salah satu episode Running Man (Eps.40 dengan bintang tamu Nichkhun & Taecyeon :heart_beat: :heart_beat: ), dimana mereka mempergunakan buku dan jubah si Little Prince sebagai salah satu prop nya. Karena itulah ketika trailer film ini muncul di bioskop, gue langsung dengan semangat nyenggol-nyenggol Bubu supaya nonton filmnya kalau udah rilis.
And we did few day ago and so here is the so-called review ala Bebe… Enjoooy…
Bercerita mengenai seorang anak perempuan (yang selama film diputar ga disebut namanya sama sekali) yang setiap harinya hidup bagaikan robot karena harus mengikuti serangkaian jadwal yang sudah dipersiapkan oleh ibunya dengan harapan di masa depan anak tersebut akan menjadi orang dewasa yang baik dan sukses (tentu aja keduanya menurut versi ibunya). Sampai satu ketika mereka pindah rumah demi masuk ke sebuah sekolah idaman (lagi-lagi idaman ibunya), dan bertetangga dengan seorang pria tua nan eksentrik, yang dipanggil The Aviator. The Aviator inilah yang pada akhirnya memperkenalkan si anak perempuan akan sebuah dunia penuh imaginasi dan mempesona, dimana semua hal mungkin terjadi, dunia The Little Prince.
The Verdict:
HANDS DOWN, one of the most beautiful movie I’ve ever watched!
Kalau mau spazzing mode yaaah…
GILAAA BOOOKKK, ASLIK NI FILM CAKEP BANGET DAAAH
Hehehehe..
Secara visual, film ini menurut gue luar biasa indah. Potongan stop motion yang digunakan untuk menggambarkan kisah si Little Prince terlihat cantik sekali, dengan warna-warna pastel dan gerakan yang ga terlalu halus tapi memberi kesan istimewa. Jauh berbeda dari film animasi yang sedang beredar di pasaran. Keunikan lain yang juga gue sangat-sangat nikmati dari film ini adalah background music yang menggunakan bahasa Perancis. OOOOH it’s sounds so beautifuuuul dan somewhat appropriate to the whole mood of the movie. Magical!
Tapi yang membuat gue sangat jatuh cinta akan film ini adalah jalan ceritanya sendiri. Indah dan mengharukan. Memang sih film ini ga benar-benar menjabarkan kisah si Little Prince seperti yang ada di bukunya secara persis. Jadi untuk yang sudah pernah membaca bukunya dan berharap film ini adalah terjemahan secara live dari versi buku, anda harus siap-siap kecewa. Tapi bagi gue yang belum pernah membaca bukunya, I just love it dan penasaran akan kisah aslinya.
Konflik yang disampaikan film ini terlihat sangat aktual dan mengena banget di hati. Karakter sang ibu yang sangat kaku dan ambisius mungkin terlihat super extreme. Tapi kalau dipikir-pikir hari gini kayaknya banyak banget deh orang tua yang secara ga sadar memaksakan anak-anaknya untuk tumbuh dewasa lebih cepat, baik secara sengaja atau mengikuti kebiasaan yang berlaku di sekitarnya. Seperti contohnya anak TK udah diajarin membaca dan berhitung. Bahkan untuk masuk TK pun kadang harus melewati test terlebih dahulu. Kemana perginya dunia anak-anak dimana mereka bisa bebas bermain, bersosialisasi dan mengeksplor dunia imaginasi mereka sendiri? Kenapa kita sudah memaksa mereka menjadi orang dewasa cilik yang harus mengerti dunia dari sudut pandang kita? Karena dekat dengan kenyataan itulah makanya (bagi gue) film ini ga berasa seperti fantasi lagi, tapi cerminan dari realita kita sekarang ini. Karakter sang ibu juga sebenarnya ada dimana-mana. Mungkin di diri kita sendiri.
So that’s why, film ini seperti mengingatkan gue sebagai orang tua kalau dunia anak itu menyenangkan dan ga seharusnya dikukung dengan kegiatan belajar-belajar-belajar dan belajar melulu di depan buku hanya karena kita merasa itulah satu-satunya cara agar mereka bisa sukses nantinya di masa depan. Film ini juga mengajarkan kalau untuk anak-anak, yang lebih penting adalah kehadiran kita untuk mereka. Mendengarkan cerita mereka, bermain bersama, mengeskplor taburan bintang bersama. Just fully there for and with them. Ouch, seperti dicubit rasanya.
But the most touching and heart gripping part of the movie ada di bagian akhir film ini.. Aku sampai nangis tersedu karena terharu banget. Wont say anything more karena takut spoiler.. 😛
Karena pesan-pesan yang ingin disampaikan itulah menurut gue film ini ga terlalu cocok untuk anak-anak. Yah well.. secara visual dan konten sih aman untuk mereka, tapi mungkin mereka akan bingung dengan inti ceritanya. Satu yang pasti.. Film ini layak banget lah ditonton karena visualnya yang indah, kisahnya yang relatable dan musiknya yang magical.
The only minus of the movie.. Latar belakang karakter-karakter utamanya ga dijelaskan dengan detail. Seperti alasan kenapa sang ibu sebegitu ambisiusnya ingin si anak kecil menjadi sukses sampai mengukung kebebasan si anak. Hal tersebut bikin sang ibu terlihat seperti the main villain di film ini. Oh, hubungan antara si anak perempuan dan The Aviator pada awalnya terlihat agak creepy yaaa… (terutama pas adegan mereka tertutup parasut). Kalau ga inget ini film keluarga, dimana maksud dari adegan itu seharusnya heart warming, etc, gue kebayangnya agak-agak… ya gitulah.. hahaha.. My bad.
Ada yang udah nonton film ini juga? Setuju ga sama review gue di atas? Please share…
Belum ntn nih Be. Dan katanya dah gak ada di bioskop. Hiks.
Yaaaah. Udah ga ada ya skrg? Sayang bgt 🙁 tapi ntar langsung cari dvdnya ajaaa
belum nonton hihi..di korea film animasi sih jaminan mutu telat datang gara2 harus bikin versi dubbingnya juga 😀
tapi udah baca bukunya dan sukaa banget nget :heart:
aku jadi penasaran pingin baca bukunyaaa. Kayaknya imaginatif banget isinya. Seruuu.
Gak masuk US nih film nya.
Waaah.. Padahal pengisi suaranya bintang2 A-list semua. Apa mungkin telat ya Man rilisnya di sana?
belum sempat nontonnya..liat iklannya doang waktu nonton
Katanya udah ga tayang lagi di bioskop ya mba.. 🙁
Baru rencana mau nonton di minggu ini mba. Semoga ada waktu, haha..
Ayo ditonton sebelum ilang dari bioskop… 😀
Huahahah ternyata ada yang berpikiran sama mihihi 😛 Aku juga pas ngeliat trailer yang mereka berdua ketutup parasut bersama langsung ngernyitin dahi, yang ada malah mikir “Ih ini kalo anak cewe gue sih ga bakal gue kasih deket-deket dah sama bapak ini!” LOL.
ter-brainwash sama banyak kasus sexual predators di jakarta
Tapi trailernya sendiri sebenernya udah nunjukin kalau filmnya bakal jadi a beautiful film ya. Nonton ah kalo ada dvd-nya 😀
Ahahahahahaha.. iya kan.. Abis jatohnya romantis gitu adegannya. Huahahaha.
Harus tonton.. visualnya bener2 deh cakep banget. Sukaaa :good:
Di Lombok masih heboh sama The Good Dinosaur. The Little Prince ini masih coming soon. Wih, jadi pengen nonton nih o.O
Aaaah.. Good Dinosaur juga katanya bagus ya?
Wahh mesti cari download-an in mahh.. Jadi pengen bgt nonton dari reviewnya.. Thank ya Be 🙂
Udah nonton di indomovie. baguuuusssss
Uda nontooon hehehe. Setuju sama adegan parasut hahahaha. Aku ntn karena iseng soalnya adeku bilang bagus. Cuma banyak makna yang aku ga ngerti, kenapa begini kenapa begitu, jadi siapa sbnrnya si aviator sama little princenya. Aku yang agak mewek pas dia mau lepas si foxnya. Ga tau kenapa aku mewek, terus pas ada yang menimpa si aviator, aku juga mewek berasa kalau di posisi itu gimana ya >0<.