Banyak Jalan Menuju Roma…
Life After The Big Day, Life in Sweden, Working in Sweden

Cuma memang harus banyak sabar kalo harus sering mampir kemana-mana.

Sebenarnyaaaa.. kalau ditanya pekerjaan yang benar-benar gue mau itu apa, jujur aja gue akan menjawab: Interaction designer (UX/UI). Bukan hanya tipe designer ini sedang panas-panasnya, tapi gue pun sangat menikmati mendesign untuk app/website. Karena itulah saat membangun portfolio gue, contoh-contoh design yang gue buat lebih banyak berkutat di sekitar membangun interface app dan teman-temannya.

Namun, sudah entah beberapa lowongan pekerjaan dengan posisi ini yang gue lamar, semua berakhir dengan penolakan. Mungkin memang karena gue belum ada pengalaman nyata di bidang itu, jadi susah untuk “break through”, masuk ke celahnya.

(more…)

After 2 Weeks…
Life After The Big Day, Life in Sweden, Our Everyday Life, Random Stuff, Working in Sweden

Kalau diingat-ingat, sepertinya setiap kali gue mulai bekerja, baik itu kerja praktik atau kerja sebagai konsultan, setelah beberapa minggu berlalu gue selalu bikin posting laporan di blog. Rasanya seru aja buat nanti dibaca-baca lagi kalau lagi kangen. Kali ini pun sama. Ga berasa, udah 2 minggu aja berlalu dan so far banyak banget rasanya yang bisa diceritain di sini. Kira-kira dimulai dari mana yaaa… Ah let’s start from the job...

What’s In My Bag – School Bag Edition
Bebe & Bubu, Our Everyday Life, Random Stuff
feature-image-whatsinmybag

Mumpung masih mood ngeblog, mari lanjut tulis menulis lagi. Kali ini mau share items apa aja siiih yang dibawa kalau ke sekolah. Berhubung beberapa bulan terakhir ini gue sekolah dari rumah, jadi isi tas sekolahnya berdasarkan kondisi sebelum pandemic dimulai ya. So basically, hanya ini lah isi tas sekolah gue. Or atleast barang-barang di atas ini yang harus selalu kebawa atau gue akan stress seharian. Dikit yaaaah… B-)...

A New Chapter
Aneka Curhat Colongan, Life After The Big Day, Life in Sweden, Our Everyday Life, Random Stuff, Working in Sweden
feature-img

Nyaris setahun yang lalu, gue menulis blogpost ini, yang bercerita tentang keengganan gue melepas harapan untuk mendapat pekerjaan di bidang desain. Saat itu gue seperti masuk ke dalam masa-masa trance, dimana gue non-stop berusaha memperbaiki portfolio gue supaya terlihat lebih “menjual”, tentunya dengan harapan bahwa suatu hari nanti ada yang tertarik untuk menawarkan gue pekerjaan. Namun sejak gue mulai sekolah, keinginan untuk mencari pekerjaan seperti terhenti sementara. Niatannya sih gue...